Panglima TNI ke Papua Bagi-bagi Sembako, TPNPB Akui Bakar Pesawat

  • Bagikan
Mantan Panglima TNI, Marsekal (purn) Hadi Tjahjanto

FAJAR.CO.ID, PAPUA – Satu unit pesawat dibakar di Bandara Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (6/1/2021). Pesawat yang dibakar adalah milik MAF dengan nomor PK-MAX.

Pesawat ini membawa pasukan keamanan TNI Polri ataupun mengangkut bahan makanan yang nantinya diberikan kepada pihak TNI Polri.

Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat (TPNPB) sayap militer OPM mengklaim bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

TPNPB menganggap pesawat ini bagian dari pesengkokolan sehingga pantas untuk ditembak atau dibakar.

“Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB baru saja mendapat konfirmasi bahwa berita penembakan helicopter di Tembagapura dan penembakan pesawat civil di Intan Jaya itu benar,” tegas Jubir TPNPB Sebby Sambom melalui pesan singkatnya Jumat (8/1).

“Dan alasannya sudah jelas, bahwa tahun lalu (2019 dan 2020) Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM sudah pernah mengumumkan bahwa apabila helicopter civilian dan pesawat civil komersial mengangkut anggota TNI dan Polri maka TPNPB siap tembak,” sambungnya.

Ini dianggap sebagai bagian dari target pasukan TPNPB karena sebelumnya Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB telah memberikan peringatan dan berjanji dimana target pasukan TPNPB tidak akan dicabut hingga Papua merdeka penuh dari kolonialisme Indonesia di tanah leluhur bangsa Papua.

“Penembakan terhadap pesawat dan pembakaran ini karena tidak mengindahkan peringatan TPNPB dan jika masih melakukan maka kami akan terus melawan (menembak),” tegasnya.

Karenanya Manajemen Markas Pusat mulai mengumumkan, tanggal 8 Januari 2021 Management Markas Pusat Komnas TPNPB bertanggungjawab atas kejadian tersebut.

Disinggung bahwa pesawat MAF adalah pesawat sipil dan dalam aturan dunia internasional tidak boleh menembak pesawat sipil, kata Sebby meski pesawat ini merupakan pesawat misionaris namun pihaknya menganggap semuanya adalah agen kapitalists asing yang datang sebagai mata-mata untuk menghancurkan kekuatan alam yang dimiliki orang asli Papua.

“Akhirnya Indonesia dan Amerika leluasa mencuri kekayaan alam kami, oleh karena itu kami tidak akan kompromi, dan kami mengamati pesawat itu juga selalu angkut TNI/Polri. Kami sudah pantau,” imbuhnya.

Panglima TNI ke Papua Bagi-bagi Sembako

Dua hari setelah kejadian pembakaran pesawat, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri yang diwakili oleh Irwasum Polri Komjen Pol Agung Budi Maryoto melakukan kunjungan ke Papua, Jumat (8/1/2021).

Dalam kunjungan kerja tersebut, Panglima TNI dan Irwasum melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dan Bakti Sosial (Baksos) bersama para Tokoh Agama, dan Forkopimda se-Provinsi Papua dan Papua Barat di Hotel Suni Garden Lake, Jayapura, Papua.

Panglima TNI didampingi Irwasum melalui video conference mengatakan kegiatan Komsos dan Baksos tersebut merupakan bentuk persatuan dan kesatuan serta kepedulian sesama anak bangsa untuk meringankan beban masyarakat.

Dalam kunjungan kerja tersebut, Panglima TNI dan Irwasum melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) dan Bakti Sosial (Baksos) bersama para Tokoh Agama, dan Forkopimda se-Provinsi Papua dan Papua Barat di Hotel Suni Garden Lake, Jayapura, Papua.

Panglima TNI didampingi Irwasum melalui video conference mengatakan kegiatan Komsos dan Baksos tersebut merupakan bentuk persatuan dan kesatuan serta kepedulian sesama anak bangsa untuk meringankan beban masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI memberikan bantuan sosial kepada masyarakat Papua dan Papua Barat berupa 10.000 alat Swab Anti Gen dan 3.000 set APD serta 10.000 paket sembako.

“Swab Antigen untuk memastikan bahwa Bapak dan Ibu sekalian aman dari Covid-19, sehingga dapat mendampingi umat dengan lebih baik,” katanya.

Panglima TNI menyampaikan dalam waktu dekat juga akan melaksanakan program vaksinasi nasional yang dilakukan secara bertahap. Hal penting yang harus dilakukan saat ini adalah menggugah kesadaran masyarakat untuk mau melaksanakan vaksinasi.

“Di sinilah pentingnya kolaborasi dan kerja sama lintas sektoral, baik Pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, TNI dan Polri untuk melakukan sosialisasi dan komunikasi kepada masyarakat luas,” tegas Panglima TNI.

Panglima TNI menyampaikan bahwa di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir, semua tetap harus berupaya untuk melaksanakan protokol kesehatan dengan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).(ade/cepos/jpnn)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan