Polisi Dalami Klarifikasi Selebgram Berkata Kasar di Medsos

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID -- Viralnya sebuah rekaman video klarifikasi dari selebgram, atas ulahnya yang berpesta tanpa menerapkan protokol kesehatan di sebuah villa di kawasan Malino, Kabupaten Gowa tengah didalami polisi.

Pasalnya, video klarifikasi yang beredar itu diposting ke media sosial dan berisi dengan ucapan yang kasar dan tidak sopan. Video itu juga sempat menyinggung profesi jurnalis yang memberitakan video pestanya itu hingga menuai sorotan.

Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan, mengatakan, penyidik kini tengah mendalami video klarifikasi dengan ucapan yang tak sopan dan kasar itu. Meski pihaknya belum menemukan tindak pidana dalam video itu, proses penyelidikan masih dilakukan.

"Hasil video tersebut kami akan dalami jika dalam video tersebut ada indikasi tindak pidana, selanjutnya kita akan lakukan (pemeriksaan)," katanya, Sabtu (20/2/2021).

"Kita belum ketahui dalam video itu apakah ada pelanggaran. Yang kami sayangkan, adek-adek (selebgram) ini viralkan malah terkesan tak terima beberapa pemberitaan yang membuat awak media ke kami (polisi) untuk ditindak lanjuti," sambung perwira polisi tiga balok ini.

Video klarifikasi dengan ucapan kasar dan tak sopan itu beredar di media sosial. Video berdurasi sekitar empat menit lebih itu pula akan menjadi pertanyaan saat selebgram tersebut akan dipanggil ke kantor Satpol PP Gowa, atas ulahnya tersebut.

"‌Kami telah berkoordinasi dengan Satpol PP selalu penegak Perda dalam penanganan. Kita Polisi dn TNI terus mendukung dan rencana akan dilakukan pemanggilan selebgram ini," tegasnya.

Ada belasan selebgram yang bakal dipanggil pada 22 Februari mendatang karena ulahnya itu yang diduga melabrak aturan, sesuai dengan Perda Nomor 2 tahun 2020 tentang wajib pakai masker dan penerapan protokol kesehatan.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Gowa sangat menyayangkan ulah selebgram yang menggelar pesta di masa pandemi Covid-19 ini. Viralnya aksi publik figur tersebut dianggap membuat tenaga medis jenuh atas tingkah mereka.

"Apalagi saat ini para tenaga kesehatan ini jenuh dan kelelahan. Melihat fenomena itu akan berdampak pada psikologi petugas yang mengawal kita," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan (P2P) Dinkes Gowa, dr Gaffar. (ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan