"Untuk pengadaan peralatan cabor tentunya tidak semuanya ada di Kemenpora, ada juga di provinsi. Kemudian, juga terkait penyelenggaraan, saya yakin akan berjalan sesuai jadwal," tegas Menpora.
Zainudin Amali juga mengingatkan penting persiapan PON XX yang bersifat non fisik.
Menurutnya, persiapan-persiapan non fisik seperti juga penting disamping mempersiapkan hal-hal yang bersifat fisik.
Dijelaskannya bahwa yang menjadi pemain utama dari penyelenggaraan PON ini ini adalah Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) yang ketuanya adalah Gubernur Papua.
Kemudian ada sub-sub dari PB PON, ada empat klaster, yakni di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Timika, dan Kabupaten Merauke.
Seluruh tim dan unit, kata Menpora, harus bisa terkoordinasi dengan baik agar hajatan besar, hajatan olahraga nasional yang menjadi agenda empat tahunan ini bisa berlangsung dengan baik.
Sebab jika tidak terjadi sinkronisasi gerak atau komunikasi ada yang terputus-putus baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah propinsi, atau pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota, tentu akan menjadi kendala.
“Apabila tidak sinkron pasti akan menggangu persiapan. Itu yang paling penting bagi kami. Jadi persiapan-persiapan non fisik seperti ini juga penting disamping kita mempersiapkan hal-hal yang bersifat fisik," ujar Menpora.(Zaki/fajar)