FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menetapkan varian Covid-19 Omicron sebagai Variant Of Concern (VOC) karena menularnya begitu cepat. Meskipun sejumlah negara sudah memberlakukan pembatasan ketat di pintu masuk negara masing-masing, namun masih saja ada kasus yang dilaporkan. Sebab penularannya begitu cepat dari satu orang kepada orang lainnya.
“Omicron adalah VOC kelima yang dirilis WHO. Omicron menyebar dengan cepat. Dan jumlahnya banyak. Karena itu maka semua negara mengambil tindakan standar menjaga pintu masuk masing-masing walaupun bervariasi masing-masing negara. Tapi tetap harus melakukan cegah tangkal di pintu-pintu masuk. Cara itu jauh lebih mudah kita cegah masuk daripada menyebar di komunitas. Dani varian Delta memberi kita pelajaran,” tegas Epidemiolog Masdalina Pane dalam konferensi pers virtual FMB9ID IKP, Kamis (23/12).
Masdalina mengutip beberapa literatur penelitian bahwa Covid-19 varian Omicron memiliki angka penularan atau Reproduction Number (R0) yang tinggi dibanding varian aslinya. Covid-19 memiliki urutan dengan varian awal, lalu Alfa, Delta, dan Omicron.
Varian awal memiliki nilai R0 dari 1 kasus bisa menulari 2 sampai 4 orang. Varian Alpha lebih tinggi lagi dengan nilai R0 dari 1 kasus bisa menulari 4 sampai 6 orang. Kemudian varian Delta memiliki nilai R0 dari 1 kasus menulari 6-8 orang.
“Nah Omicron itu ada beberapa literatur yang menyebutkan nilai R0 meningkat 5 kali lipat dari varian yang awal. Artinya dari 1 kasus bisa tulari 10-20 orang. Itu yang kita khawatirkan,” katanya.
Masdalina menjelaskan sejumlah kasus di berbagai negara memang terlihat ringan khususnya bagi orang sehat dan mereka yang produktif. Namun bagi orang yang sudah lanjut usia dan komorbid, peluang meninggal akan naik.
“Omicron memang gejalanya ringan katanya. Tapi varian ini banyak mengenai kelompok produktif, mereka bekerja lalu terinfeksi. Yang kita harus cegah adalah, agar tak transmisi menyebar di komunitas. Di mana banyak orang tua kita jika imunitas turun, bayi dan belum dapatkan kesempatan divaksin, itu jadi peluang kesempatan virulensi menyebar,” katanya.
Apalagi sejauh ini sudah ada 5 negara yang melaporkan kematian akibat Omicron. Salah satunya Israel, Inggris, AS, dan Denmark.
“Cegah pintu masuk pun memang masih ada peluang kasus bisa merembes ke luar. Tapi dengan 3M bisa mencegah penularan. Tapi tentu disiplin di pintu kasus masih lebih baik,” jelasnya. (jpg/fajar)