FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku rasa optimistis dan waspadaan menjadi semangat tersendiri yang mewarnai penyusunan desain APBN 2023.
Bersama komisi XI DPR RI Sri Mulyani telah menyepakati asumsi makro dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023.
"APBN 2023 akan dirancang dengan optimisme dan penuh kehati-hatian agar dapat memitigasi berbagai risiko di masa mendatang," ujar Sri Mulyani pada rapat bersama Komisi XI DPR RI dengan Kementerian Keuangan, BI, OJK, dan LPS, Rabu (31/8).
Menurutnya, pemulihan ekonomi yang solid di 2022 akan menjadi pondasi bagi pijakan pertumbuhan perekonomian yang lebih kuat dan inklusif pada 2023.
Adapun, usulan asumsi inflasi yang awalnya diusulkan pada RAPBN 2023 sebesar 3,3 persen secara tahunan disepakati naik menjadi 3,6 persen.
Sri Mulyani mengatakan dalam upaya mendukung pengendalian inflasi diperlukan perbaikan tata kelola pangan antarwilayah, pengelolaan administered price, sinergi kebijakan dengan Bank Indonesia baik di pusat maupun daerah.
"Berbagai kebijakan ditempuh untuk menjaga inflasi sehingga melandainya perkiraan harga komoditas mengurangi tekanan pada inflasi domestik 2023," kata Sri Mulyani.
Kemudian, asumsi nilai tukar rupiah juga ditingkatkan menjadi Rp 14.800 dari sebelumnya Rp 14.750 per USD.
Selanjutnya, Komisi XI DPR RI sepakat dengan beberapa indikator lain yang sudah dirancang dalam RAPBN 2023 di antaranya pertumbuhan ekonomi disepakati 5,3 persen YoY, suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun ditargetkan 7,9 persen.
Selain itu, tingkat kemiskinan pada tahun depan ditargetkan 7,5 - 8,5 persen. Indeks gini rasio sebesar 0,375 hingga 0,378, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 73,31 hingga 73,49.
Ke depan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah terus menjaga situasi yang dinamis dan penuh ketidakpastian di tahun depan.
Pihaknya akan bekerja sama dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan bersama DPR untuk terus mengawasi dan memonitor perkembangan yang ada.
“Kami akan melakukan langkah-langkah semaksimal mungkin untuk memenuhi target-target dalam APBN sehingga menjadi instrumen yang efektif, kredibel, dan bisa menjalankan fungsinya sebagai pelindung ekonomi,” tegasnya.