Jokowi Optimis 5 Tahun Kedepan Swasembada Gula, Pengamat Sebut Ada Faktor Pendukung yang Mesti Dipenuhi

  • Bagikan
Pengamat Pertanian Unhas (Universitas Hasanuddin) Makassar Prof Muhammad Arsyad

Khusus untuk aspek penguatan kelembagaan produksi perkebunan tebu (on farm dan off farm), pemerintah memang perlu menyusun program strategis berjangka untuk pertahanan produksi tebu dan PG. Boleh dalam bentuk pendampingan petani tebu (best practices, perlakuan terhadap tanaman tebu), penambahan SDM perkebunan untuk kualitas manajemen, penguatan kemitraan petani tebu dengan perkebunan dan PG, penumbuhan minat petani atau kelompok tani terhadap perkebunan tebu dan dukungan sumberdaya modal terutama bagi petani tebu rakyat.

Untuk mensupport optimisme Presiden, diperlukan penguatan fungsi koordinasi antar lembaga atau kelembagaan yang terlibat di sepanjang rantai penguatan perkebunan tebu dan PG secara menyeluruh baik langsung maupun tidak langsung.

"Jadi pemerintah perlu mengurai lembaga-lembaga mana yang sebenarnya diharapkan berperan vital dalam penumbuhan produksi tebu dan industry gula nasional secara berkelanjutan," tandasnya.

Mulai dari petani tebu dan asosiasinya, kementerian, dinas terkait, perguruan tinggi, lembaga penelitian atau badan riset, perusahaan perkebunan baik negara maupun swasta dan lembaga keuangan yang akan menopang industri gula nasional.

"Singkatnya, kalau kita ingin swasembada gula, maka pengelolaan perkebunan tebu dan industri gula nasional ini pendekatannya harus suatu sistem yang terintegrasi, sehingga dapat menghasilkan efisiensi di semua lini," pugnkasnya.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan