FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso resmi berkantor di Polda Sulsel sebagai Kapolda Baru menggenatikan Irjen Pol Nana Sudjana.
Hari ini, digelar upacara farewell parade dalam rangka sertijab kapolda, Senin, 3 April. Kegiatan upacara tersebut akan berlangsung di Lapangan Mapolda Sulsel.
Pakar Hukum Pidana dan Kriminologi, Prof Heri Tahir menyampaikan, ada ungkapan lama yang mengatakan, "Di mana bumi di pijak, di situ bumi dijunjung". Artinya masyarakat Sulsel mengharapkan kapolda baru akan memahami bagaimana nilai-nilai budaya yang ada di tempat tugas barunya.
"Saya kira pendekatan yang harus dilakukan bukan hanya pendekatan normatif, pendekatan hukum. Akan tetapi juga bagaimana bisa memahami nilai-nilai masyarakat Sulsel," katanya.
Sehingga, pendekatan-pendekatan preventif atau pencegahan itu lebih efektif dilakukan. Bagaimana melakukan koordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, dalam upaya menangani masalah di Sulsel.
Paling tidak bahwa fungsi kepolisian yang harus menjadi perhatian Kapolda itu bagaimana bisa menjaga keamanan dan ketertiban. Kemudian penegakan hukum, dan bagaimana memberikan perlindungan, pengayoman kepada masyarakat.
"Ini saya kira kita harapkan keamanan dan ketertiban serta pelindung, pengayoman ini yang harus didahulukan. Penegakan hukum merupakan suatu jalan akhir. Saya kira ini yang perlu dilakukan kapolda yang baru," imbuhnya.
Di sisi lain, pendekatan-pendekatan yang reaktif dan represif itu menurut dia tidak memberikan jaminan bawah persoalan-persoalan di dalam masyarakat dapat diatasi. Justru pendekatan non-represif itu perlu menjadi perhatian yang baru.
Termasuk pada masalah korupsi yang ia harapkan dapat dilakukan secara objektif. Terlebih menjelang pilkada atau tahun politik.
"Pasti banyak kasus-kasus yang muncul, jadi harapannya bahwa penegakan hukum itu harus dilakukan secara objektif dan terukur," tukasnya.
Selama menjabat Kapolda Sulsel, Nana Sudjana punya cukup banyak prestasi. Berkat kepemimpinannya sejumlah kasus-kasus besar berhasil diungkap, terutama kasus terkait dengan tindak pidana penyalahgunaan narkotika dan korupsi.
Dari berbagai prestasi dan kerja positif yang telah ditorehkan Nana Sudjana, tentunya masyarakat Sulsel sangat berharap agar kepemimpinan Kapolda Sulsel Irjen Pol Setyo Boedi bisa lebih baik lagi.
Sebagaimana prestasi yang ditorehkannya sebelum resmi mengemban amanat dari jabatan yang baru saja diterimanya itu. Jenderal bintang dua ini merupakan seorang polisi yang banyak menghabiskan kariernya di pasukan elite Polri, Korps Brimob.
Selama bertugas, dia mengoleksi enam tanda penghargaan: Jungle Warfare, Wanteror, Pelopor Brimob, Penerjun Polri, SAR Brimob, serta Selam Brimob. Berkat semua itu Setyo Boedi pernah dipercaya menjabat Dansat Brimob Polda Bali, Dansat Brimob Polda Sumsel, Dansat Brimob Polda Maluku, dan Dansat Brimob Polda Sumut.
Kemudian naik kelas menjadi Danmen 3 Pelopor Korbrimob Polri, Kabag SDM Korbrimob Polri, Wadanpasgegana Korbrimob Polri, dan terakhir Wadankorbrimob Polri.
Di luar Korps Brimob, lulusan Akademi Polisi 1988 ini juga pernah menduduki jabatan penting di institusi kepolisian. Di antaranya Kapolres Pacitan, Kapolres Pasuruan, dan Wakapolda Sulawesi Tengah.
Penghargaan yang diterimanya lebih banyak lagi, seperti penerima Satyalanacana Seroja, Pengabdian XXIV Tahun, dan Bintang Bhayangkara Nararya.(maj/zuk/fajar)