Ia membantah bahwa TKI mampu mengerjakan semua pekerjaan, termasuk operasi dan perawatan Kereta cepat.
"Sebagai alumni Transportasi UGM, saya menilai bahwa jebolan universitas UGM, ITB, UI, ITS dan lainnya mampu menyelesaikan semua pekerjaan yang disebut-sebut oleh pemerintah. Karena itu, pemerintah harus berani percaya sdm sendiri," sebut dia.
Ia mengatakan, setiap tahun Sekolah dan Universitas di Indonesia meluluskan siswa dan mahasiswa sebanyak jutaan orang.
Setiap Tahun 3,7 Juta Pelajar Lulus SMA, hanya 1,8 yang bisa kuliah dan tahun 2022 jumlah mahasiswa yang lulus sebanyak 1,85 juta
"Siswa lulus 3,7 juta dan Mahasiswa yang lulus sebanyak 1,85 juta. Ini miris dan sangat memprihatinkan. UUD dan UU mengingatkan kita bahwa Negara wajib sejahterakan rakyatnya, bukan sejahterakan rakyat Negara luar. Sehingga, Presiden Jokowi dan jajarannya jangan tutup mata dan cuek saja mengatasi persoalan ini," beber aktivis kemanusiaan itu.
"Sehingga pemerintah berhentilah mendatangkan TKA di Indonesia," sambung dia.