FAJAR.CO.ID — Sultan Mahmud Karaeng Pattingalloang merupakan salah satu tokoh yang tersohor. Dia merupakan putra dari Raja Tallo ke-7 Karaeng Mattoaya.
Terkenal karena minatnya terhadap ilmu pengetahuan sangat tinggi.
Dalam catatan sejarawan Leonard Y Andaya, Karaeng Pattingalloang disebut tidak hanya lancar berbahasa Portugis, Spanyol, Latin, Inggris, Prancis, dan Arab, tetapi juga menguasai sastra dari bahasa-bahasa itu (La Side 1968:27).
Seorang Jesuit yang berkunjung ke Makassar, Alexandre de Rhodes, mengatakan bahwa Karaeng Pattingaloang adalah seorang yang bijaksana dan rasional.
”Dengan minat tinggi dia Karaeng Pattingalloang) telah membaca seluruh sejarah raja-raja Eropa. Dia selalu membawa buku-buku kita, khususnya yang berhubungan dengan matematika, yang sangat dia kuasai. Dia juga amat tertarik dengan seluruh aspek ilmu pengetahuan sehingga dia mengerjakannya siang dan malam …. Mendengarnya berbicara tanpa melihatnya, orang akan menyangka dia seorang asli Portugis karena menggunakan bahasa ini dengan amat lancar sebagaimana yang biasa kita dengar di Lisbon…”
Perpustakaan Karaeng Pattingalloang yang mengoleksi buku-buku Eropa dianggap luar biasa, dia juga mengoleksi peta-peta dan bola dunia (Rhodes 1653, III:34-8).
Karaeng Pattingalloang memperlihatkan keinginan yang tak habis-habisnya mempelajari dunia baru yang telah dimasuki Gowa. I
Itu dia lakukan tidak hanya demi memuaskan rasa ingin tahunya tetapi juga, diduga, untuk menemukan kunci yang dapat membuat Gowa setara dengan bangsa-bangsa Eropa.
