FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beryukur gabung kubu Prabowo. Hal itu didukung Ferry Koto, Pegiat Media Sosial yang merupakan pendukung Prabowo-Gibran.
Ia mengungkapkan sejumlah pihak salah persepso memahami pernyayaan AHY yang seliweran di media. Itu karena tidak membaca penuh berita yang ada.
“@AgusYudhoyono mengatakan hancur lebur itu melihat suasana di kubu 01 (tempat lama) saat ini, bukan soal hasil Pileg,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Senin (25/3/2024).
Menurutnya, apa yang disampaikan AHY sudah benar. Jika diamati kubu 01, kata dia, pasca pencoblosan yang hasilnya sudah diprediksi lewat quick count, memang terlihat Parpol di kubu 01 sudah mulai gerilya ke sana kemari.
“Awam mungkin tidak tahu, tapi di elit parpol nampaknya sudah semua tahu. NasDem, setidaknya. PKB dengan gerilya diam-diamnya, sementara elit PKS dengan kode-kodenya,” ujarnya.
Apalagi, kata dia, sejak NasDem dengan tegas menerima hasil Pilpres dan memberi selamat ke Prabowo-Gibran. Pun, PKS tak berbeda dengan NasDem, menerima hasil Pilpres walau dengan tetap jaga perasaan Anies.
“Pilihan Demokrat bergabung dengan KIM sudah sangat tepat. Saat PKB pindah ke tempat baru (tempat lama bagi Demokrat), meninggalkan tempat lama (tempat baru bagi Demokrat) dan dapat ganjaran posisi Cawapres bagi Gus Imin, maka koalisi 01 betul2 buruk bagi Demokrat,” ucapnya.
“Jika tetap di 01, selain kalah di Pilpres, Demokrat akan jauh lebih terpuruk di Pileg. Kenapa?” tambahnya.
Ia menjelaskan, sejak Gus Imin jadi cawapres kubu 01, maka coattail effect tak akan bersisa sedikitpun untuk Demokrat. Suara nasionalis dan fans Anies banyak disedot NasDem sebagai pengusung utama Anies, selain itu yang kanan merapat ke PKS.
“Sementara kalangan nahdliyin dan Islam moderat tentu akan PKB. Apalagi dengan Gus Imin sebagai Cawapresnya betul-betul sebuah nilai yang berharga untuk menarik warga NU dan kelompok Islam lainnya,” jelasnya.
Alih-alih mendapatkan efek postid. Ia bilang Demokrat bisa cilaka tiga belas jika tetap di 01. Selain akan berkurang kursi DPR, juga kalah di Pilpres.
“Bayangkan, jika saat ini Demokrat di 01. Dengan kursi Pileg turun, sementara Parpol lain seperti NasDem, PKB, dan PKS mendapat keuntungan bertambah kursi dgn mengusung Anies, pasti Demokrat akan ditinggal oleh 3 parpol tsb dalam mendekati pemenang Pilpres,” imbuhnya.
“Demokrat tak punya nilai tawar apapun jika tetap di 01 waktu itu, setelah dikhianati Anies,” sanbungnya.
Ia menilai, pilihan AHY membawa Demokrat ke kubu Prabowo sudah tepat, walau kursi DPR turun, tapi mereka masuk dalam pemerintahan. Dan tak perlu melakukan separti apa yg dilakukan NasDem sekarang, meninggalkan Anies.
“Sangat mungkin juga PKB akan tinggalkan Anies. Semoga PKS tetap setia dengan Anies, walau sudah kirim kode-kode dilirik Presiden terpilih,” bebernya.
Kini, ia bilang Anies mulai merasakan dan paham, bagaimana rasa dikhianati, ditinggal tanpa memberitahu tanpa izin. Selanjutnya, kata dia, makin pahit yang dirasakan Anies nanti, jika akhirnya PKB bergabung dengan pemerintahan.
“Betul-betul akan luntang lantung di dunia politik. Tak ada tempat berpegang lagi. Parpol pun, tak punya. Entah kalau PKS masih betah oposisi, dan mau jadikan Anies kader mereka,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)