FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- PDIP memiliki rekam jejak cukup baik sebagai partai politik (parpol) oposisi. Posisi PDIP di legislatif juga kuat, dipastikan dapat jatah Ketua DPR.
Kader arus bawah PDIP juga cenderung menginginkan partai berlambang banteng moncong putih itu menjadi oposisi.
Pengamat politik Ujang Komarudin bertutur PDIP pernah memainkan peran oposisi sangat baik saat pemerintahan SBY."PDIP jadi oposisi lebih lincah dan lebih galak," kata Ujang, kemarin.
Buah dari oposisi selama 10 tahun, PDIP mampu merebut simpati rakyat dan menang Pemilu 2014.
Ujang menilai, ketika PDIP menjadi oposisi di pemerintahan Prabowo-Gibran, formulanya sama seperti zaman SBY. Ketika itu, PDIP oposisi namun Taufik Kiemas menjadi Ketua MPR.
Saat ini, kesepakatan politik antara PDIP dengan pemerintahan ke depan bisa saja terjadi. Salah satunya menjadikan Puan Maharani menjadi Ketua DPR RI lagi.
Namun setelah Pilpres, agenda terbesar PDIP ke depan adalah mengatur strategi untuk memenuhi target di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.
PDIP sebagai pemenang pemilu akan menetapkan target pencapaian pilkada pada rapat kerja nasional (Rakernas) yang
akan digelar bulan depan.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Rakernas PDIP akan membahas langkah-langkah strategis partai pasca-pemilu. Salah satunya, kata Hasto, terkait pemenangan pilkada serentak.
Menurutnya, target PDIP di Pilkada 2024 akan diputuskan dalam rakernas yang akan digelar pada 24-26 Mei mendatang di Jakarta.
Politisi asal Jogjakarta itu mengatakan, target diputuskan berdasarkan pemetaan politik. PDIP juga membuka ruang kerja sama dengan sejumlah parpol. Di tingkat nasional, PDIP telah bekerja sama dengan PPP, Hanura dan Perindo.