‘Rumput Cina’ Mekar Menjadi ‘Bunga-bunga Bahagia’ di Asia-Afrika-Amerika Latin

  • Bagikan
Ilustrasi rumput cina. (int)

Pada tahun 2001, teknologi rumput jamur Cina pertama kali diluncurkan ke luar negeri sebagai proyek bantuan resmi dan mendarat di Papua Nugini. Selama 20 tahun berikutnya, teknologi rumput jamur telah berakar di lebih dari 100 negara, melepaskan potensi besar dalam pengentasan kemiskinan, lapangan kerja, pengendalian pasir, peternakan, pembangkit listrik, dan bidang lainnya.

Sebagai salah satu proyek kerja sama internasional yang "kecil tapi indah", proyek rumput jamur memiliki karakteristik investasi rendah, hasil cepat, audiens yang luas, dan mempertimbangkan manfaat ekologis dan ekonomi. Proyek ini menumbuhkan bakat lokal, memanfaatkan sepenuhnya sumber daya lokal, mengadopsi model produksi lokal, dan membangun sistem produksi pangan protein berkualitas tinggi yang mandiri dan tangguh bagi negara-negara yang bekerja sama.

Sejak tahun 2001, Tiongkok telah memimpin pembangunan basis demonstrasi teknologi rumput jamur di lebih dari 10 negara, termasuk Papua Nugini, Rwanda, Fiji, Lesotho, Afrika Selatan, Malaysia, Eritrea, Afrika Tengah, Laos, dan Filipina. Tiongkok telah mengirim lebih dari 90 kelompok tim ahli dan lebih dari 300 orang ke berbagai negara untuk bantuan teknis dan promosi jangka panjang. Di sejumlah besar negara selatan di seluruh dunia yang telah memperkenalkan teknologi rumput jamur, industri rumput jamur lokal telah berkembang pesat, menyediakan pasar dengan banyak produk jamur yang dapat dimakan, menciptakan sejumlah besar kesempatan kerja, dan secara efektif mempromosikan pembangunan ekonomi lokal, yang menguntungkan banyak orang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan