KH Sumarno: Gus Miftah Lupa Siapa Dirinya, Harus Urut Dada

  • Bagikan
KH Sumarno

Sementara berkaca pada sisi sosial, ia menekankan bahwa bagi pejabat publik harus memiliki batasan-batasan yang terus dijaga.

"Ini pembelajaran bagi kita semua ketika kita di atas harus urut dada. Jangan merasa mentang-mentang ada satu kebiasaan yang terus terbawa, ketika kebiasaannya seperti itu, lupa siapa dirinya. Sehingga pada akhir gilirannya ia ceplas-ceplos jalan terus," tandasnya.

KH Sumarno bilang, karena perkara itu merupakan hal yang sepele maka publik mestinya menghentikan perdebatan panjang yang terus bergulir.

"Hentikan polemik ini, selesai sampai di sini. Gus Miftah sudah minta mundur dan kemudian Presiden menerima kemunduran dirinya. Dia sudah minta maaf, kemudian orang yang merasa dirugikan sudah mendapat banyak keuntungan. Apa yang harus kita bicarakan lagi?" tandasnya. (Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan