Perbedaan Pendapat Presiden Prabowo dan Menteri Keuangan tentang Pasar Modal: Hidup Aku Nggak Mau Stress

  • Bagikan
Presiden RI, Prabowo Subianto, dan Menteri Keuangan, Sri Muliyani.


FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani, menekankan adanya pembelajaran dan pemahaman soal pasar modal sejak dini. Ini dilakukan tentunya agar mereka menjadi familiar dengan hal-hal tersebut.

"Dulu waktu saya mahasiswa mulai diajari mengenai Bursa Efek Indonesia, paham mengenai jual beli saham. Sekarang seharusnya ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi, tapi bahkan di tingkat Sekolah Dasar sehingga mereka menjadi getting familiar dengan Bursa Efek," kata Sri Mulyani dalam Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025

Sri Mulyani bahkan menekankan agar rencana ini bisa terealisasi. Pasalnya, edukasi pasar modal mulai dari tingkat SD perlu dirumuskan dalam kurikulum.

"Ini hanya bisa dilakukan kalau kita juga bersama-sama nanti masuk ke kurikulum, bagaimana cara penyampaiannya dan bagaimana mereka merasa terbiasa dengan transaksi," ujarnya. 

Sementara hal berbeda justru diungkap oleh Presiden Prabowo Subianto terkait pasar modal ini.

Prabowo mengakui dirinya tidak memiliki saham, apalagi program kasih makan bergizinya pernah ditertawakan karena dianggap mengancam harga saham turun.

"Mau kasih makan bergizi? hahaha ketawa. Di awal mereka tertawakan saya dan saya tahu mereka mengancam saya, saya tahu saya diancam 'nanti harga saham, harga indeks saham akan turun. Di hari-hari pertama saya memunculkan gagasan makan bergizi gratis," kata Prabowo. 

"Saya bilang dan saya nggak punya saham. Saya bilang rakyat di desa-desa tidak punya saham, bener? Kalau saham jatuh, iya pemain-pemain bursa itu siapa yang main bursa di sini menteri-menteri hayo ngaku? Fahri Hamzah kayaknya," tambahnya.

Presiden RI kedelapan itu pun mengaku tidak mau stress karena pasar modal. Terlebih menurutnya, hal ini sama saja dengan berjudi. 

“Hidup stress aku ndak maulah. Saya kasih tahu ya, main-main saham itu kalau orang kecil pasti kalah. Itu kalau orang kecil itu sama dengan judi. Yang menang yang besar, yang kuat. Jangan-jangan Pak Trenggono punya algoritma?" katanya. (Erfyansyah/Fajar) 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan