Said Didu Bongkar Keterlibatan Bos Minyak dalam Kasus Korupsi Sejak Belasan Tahun Silam Tapi Selalu Lolos

  • Bagikan
Said Didu

“Penangkapan pejabat Pertamina dan Putra MRC oleh Kejaksaan Agung, semoga sebagai langkah Bapak Presiden Prabowo menggulung karpet merah mafia migas Indonesia yang selama ini diberikan oleh rezim-rezim sebelumnya kepada mafia Migas tersebut,” tuturnya. 

Dikatakan, publik paham bahwa MRC memiliki sejarah panjang sebagai pihak yang selalu mendapatkan karpet merah oleh rezim-rezim sebelumnya dalam mengatur tata niaga migas Indonesia.

Dia bercerita, pada tahun 2008 saat Pertamina berkeinginan menghentikan peran Petral dalam mengatur perdagangan migas Pertamina untuk dikendalikan langsung oleh Pertamina lewat ISC (Integrated Supply Chain) Pertamina. 

Saat itu Deputi Direktur ISC Pertamina dipegang oleh Sudirman Said yang sedang menyiapkan perubahan tersebut, tapi diminta menghentikan proses pengalihan dan meminta agar pengaturan perdagangan dikembalikan ke Petral lagi. 

Petral merupakan anak perusahaan dari Pertamina PT Pertamina yang terdaftar di Singapura pada tahun 1992.

Ditegaskan, perintah seperti ini dapat dipastikan berasal dari keputusan rezim saat itu. Selain program tersebut dihentikan, Sudirman Said juga diberhentikan oleh Dirut Pertamina saat itu (Karen Agustiawan).

“Dan kita semua tahu bahwa Petral hanyalah vehicle yang selama ini dikendalikan oleh Geng MRC. Akhirnya Petral kembali ke fungsinya sebagai pengendali tata niaga migas Pertamina,” ujarnya. 

“Cerita tentang penghentian ISC dan Pak Sudirman Said serta Dirut Pertamina (Arie Soemarno - Alm) saya paham betul, tapi belum saatnya dibuka,” tuturnya. 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan