Rencana pembangunan kilang terbesar di Indonesia ini akan membutuhkan investasi hilirisasi tahap pertama mencapai USD45 miliar. Biaya pembangunan kilang terbesar berasal dari modal Badan Pengelola Investasi Danantara.
Bahlil mengatakan, proyek kilang tersebut termasuk dalam tahap pertama investasi hilirisasi di tahun 2025.
"Kapasitasnya kurang lebih sekitar 500 ribu barel. Ini salah satu yang terbesar nantinyadalam rangka mendorong agar ketahanan energi kita betul-betul lebih baik," kata Bahlil di Istana Kepresidenan, Senin (3/2).
Tahap pertama hilirisasi tahun 2025 ditargetkan sekitar USD618 miliar. "Tadi kami paparkan kurang lebih sekitar 21 proyek pada tahap pertama yang total investasinya kurang lebih sekitar USD45 miliar," kata Bahlil.
Selain kilang, proyek hilirisasi tahap pertama lainnya adalah pembangunan penampungan minyak mentah untuk Cadangan Penyangga Energi di Pulau Nipa. Pemerintah juga akan meneruskan proyek hilirisasi batu bara menjadi dimetil eter (DME), yang akan menjadi substitusi LPG. (*)