FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pernyataan kritis datang dari kalangan elite Partai Demokrat terkait penangkapan seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS.
Mahasiswi tersebut diamankan oleh penyidik Bareskrim Polri usai mengunggah meme kontroversial di media sosial.
Meme yang dimaksud menampilkan rekayasa visual Presiden Prabowo Subianto tengah berciuman dengan Presiden ke-7 RI, Jokowi.
Menanggapi hal tersebut, elite Demokrat Andi Arief menilai langkah hukum yang diambil justru bertentangan dengan karakter Prabowo yang dikenal luas publik.
"Pak Prabowo yang saya kenal, gak akan ambil pusing soal penghinaan," ujar Andi di X @Andiarief__ (10/5/2025).
Ia bahkan mengingatkan bahwa sebelumnya Prabowo pernah digambarkan dalam meme seperti diktator Jerman, Adolf Hitler, namun tidak mengambil langkah hukum terhadap pembuatnya.
"Pernah digambarkan seperti Hitler juga tidak melaporkan ke polisi atau polisi juga tidak menangkap pembuat meme," ucapnya.
Kata Andi, selama ini Prabowo menunjukkan sikap yang toleran terhadap kritik dan ekspresi, dan ia percaya kali ini pun akan serupa.
"Saya yakin Pak Prabowo akan turun tangan memaafkan," tandasnya.
Ia juga menyentil situasi kebebasan berekspresi di awal masa pemerintahan saat ini yang menurutnya sudah menunjukkan tanda-tanda penyempitan ruang kritik.
"Enam bulan lebih periode ini, kebebasan dinamis," kuncinya.
Sebelumnya, jagat media sosial mendadak ramai setelah informasi mengenai penangkapan seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) berinisial SSS mencuat lewat unggahan viral di platform X.