FAJAR.CO.ID, JAKARTA - - Pemerintah memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada dalam kisaran Rp16.500 hingga Rp16.900 per dolar Amerika Serikat (AS) pada 2026.
Proyeksi ini ada dalam dokumen Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026.
Disebutkan, lebih tinggi dibanding asumsi nilai tukar tahun 2025 sebesar Rp16.000 per dolar AS.
“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada di rentang Rp 16.500-Rp 16.900,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Adapun suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun diperkirakan berada di kisaran 6,6% hingga 7,2%, didukung oleh spread yang kompetitif dan tingkat kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia.
Merespon hal ini, Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto memberi sedikit pernyataan menohok.
Lewat cuitan di media sosial X pribadinya, Gigin Praginanto membenarkan proyeksi bakal melemahnya rupiah.
Ia menyebut untuk Rupiah sudah pasti bakal melemah, karena adanya faktor-faktor yang membuat Rupiah melemah
“Pasti melemah karena perekonomiannya makin kapitalistik,” tulisnya dikutip Kamis (22/5/2025).
Belum lagi menurutnya, perekonomian yang semakin kapitalistik itu juga dikuasai oleh sekelompok orang. Maka faktor Rupiah melemah makin jelas
“Dan dikuasai Peng-Peng serta para begundalnya,” tuturnya. (Erfyansyah/fajar)