Budi Arie Bungkam soal Judol dan Singgung PDIP, Dinilai Bisa Ganggu Pemerintahan Prabowo

  • Bagikan
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam program Koperasi Desa Merah Putih, Rabu (21/5/2025). (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai pertemuan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam program Koperasi Desa Merah Putih, Rabu (21/5/2025). (ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Rekaman suara diduga Budi Arie Setiadi yang menyinggung PDIP dan Budi Gunawan dinilai dapat mengganggu pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Bahkan, dapat mengusik hubungan Prabowo dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Dalam rekaman beredar yang diduga suara Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi tersebut, menyinggung narasi yang menyebut Budi Arie Setiadi menerima fee 50 persen dari pengamanan situs judol adalah framing yang sengaja dibuat PDIP dan Budi Gunawan.

Seperti diketahui, Budi Gunawan saat ini menjabat Menteri Koordinator di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Analis komunikasi politik Hendri Satrio alias Hensat menilai bungkamnya Budi Arie Setiadi bisa menjadi bola liar yang semakin membesar dan melebar ke mana-mana.

"PDI Perjuangan adalah partai pemenang tiga kali berturut-turut, dan Budi Gunawan adalah Menko di Kabinet Merah Putih. Kalau dibiarkan, ini bisa mengganggu harmoni politik," kata Hensa dalam keterangannya ke media, dikutip Jumat (30/5).

Untuk menghindari polemik kian dalam atas rekaman yang menyebut PDIP dan Budi Gunawan melakukan framing soal judol, Hensat menyarankan Budi Arie Setiadi muncul dan memberikan klarifikasi.

"Minimal Budi Arie bilang, 'itu bukan saya.' Karena suara itu jelas banget dianggap mirip Budi Arie. Kalau benar, ini serius. Kalau dibiarkan, ini bisa mengganggu harmoni politik," kata Hensat.

Seperti diketahui, PDIP tidak menerima begitu saja rekaman diduga suara Budi Arie Setiadi yang beredar luas di media sosial itu. Kader PDIP telah melaporkan ke Bareskrim Polri dan dianggap sebagai masalah serius bagi Budi Arie.

"Jika PDI Perjuangan saja sampai melaporkan ini ke Bareskrim Polri, ini menurut saya terlihat bahwa PDI Perjuangan meyakini itu merupakan suara Budi Arie," katanya.

Menurut Hensat, Budi Arie Setiadi yang merupakan salah seorang menteri di Kabinet Merah Putih harus segera memberi penjelasan terkait rekaman suara itu.
Betapa tidak, polemik yang dibiarkan berlarut-larut
dapat memperburuk hubungan pemerintahan Prabowo dengan PDIP.

Padahal, Prabowo sedang berusaha membangun hubungan baik dengan PDI Perjuangan. Kalau isu ini tidak segera diklarifikasi, bisa mengganggu hubungan baik Prabowo dengan Megawati.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Puan Maharani mendesak Budi Arie mengklarifikasi tudingannya yang menyebut PDIP terlibat judi online. Puan mengatakan, Budi perlu mengklarifikasi pernyataannya itu agar menghindari spekulasi lainnya di publik.

"Untuk menghindari fitnah dari Pak Menteri tolong untuk mengklarifikasi hal tersebut, jangan kemudian bicara sembarangan, tolong diklarifikasi," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (27/5).

Meski demikian, Puan meminta publik untuk tidak berspekulasi terkait hal tersebut dan menunggu penjelasan dari Budi Arie terlebih dahulu.

Permasalahan ini bermula dari beredarnya rekaman yang diduga suara Budi Arie. Namanya sempat disebut dalam sidang dakwaan kasus judi online Kominfo (sekarang Komdigi).

Dalam rekaman yang beredar tersebut, Budi Arie menyebut ia sengaja terkena framing oleh PDIP termasuk Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan.

Sejumlah kader PDIP pun melaporkan tudingan tersebut ke Bareskrim Polri pada Selasa (27/5). Ketua Umum relawan Pro Jokowi alias Projo itu dilaporkan atas dugaan tindak pidana pencemaran nama baik dan fitnah sesuai Pasal 310 dan 311 KUHP. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan