FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Kolaborasi Rakyat Jakarta, Andi Sinulingga, menanggapi langkah Presiden AS Donald Trump, yang dikabarkan meminta Emir Qatar untuk membujuk Iran agar menerima gencatan senjata dengan Israel.
Dikatakan Andi, situasi global saat ini menunjukkan bahwa alam semesta sedang bekerja menjaga keseimbangan kekuatan dunia.
"Alam semesta sedang bekerja untuk menjaga keseimbangannya,” ujar Andi di X @AndiSinulingga (24/6/2025).
Ia menyebut Trump sebagai sosok yang arogan dan menilai bahwa mantan presiden AS itu mungkin tidak menyangka adanya pergeseran kekuatan geopolitik di tingkat global.
“Trump yang arogan itu sepertinya tak menyangka hadirnya kekuatan-kekuatan baru di muka bumi ini,” tambahnya.
Andi bilang, jika Trump terus mendorong eskalasi konflik di Timur Tengah, justru hal itu akan berdampak negatif terhadap stabilitas politik dalam negeri Amerika Serikat, apalagi menjelang pemilu presiden.
“Jika dia ngotot perang, maka eskalasi politik dalam negerinya akan meninggi dan tak menguntungkan bagi dirinya,” tegasnya.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengambil peran langsung dalam mendorong tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, melalui jalur diplomatik yang melibatkan Emir Qatar.
Trump menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil meyakinkan Israel untuk menyetujui gencatan senjata, dan meminta agar Qatar membantu membujuk Iran agar turut menerima kesepakatan tersebut.
Menurut salah satu sumber yang mengetahui komunikasi tersebut, Wakil Presiden JD Vance turut mengambil peran dengan menjalin koordinasi bersama kantor Perdana Menteri Qatar, guna menyusun detail dari kesepakatan yang tengah diupayakan.
Langkah itu pun membuahkan hasil. Setelah berlangsungnya pembicaraan antara Qatar dan pihak Iran, Teheran akhirnya menyetujui proposal gencatan senjata berdasarkan sumber yang didapatkan.
“Trump juga berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menengahi sisi kesepakatan tersebut,” ungkap seorang pejabat AS yang mengetahui serangkaian komunikasi yang terjadi antara Trump, Vance, dan beberapa pihak lainnya pada hari itu.
Presiden Trump kemudian secara resmi mengumumkan bahwa kedua pihak, Israel dan Iran, telah menyetujui gencatan senjata total.
Ia menyampaikan bahwa ia berharap gencatan senjata ini akan menjadi permanen dan membawa akhir bagi konflik yang telah berlangsung selama hampir dua pekan terakhir.
"Telah sepenuhnya disepakati oleh dan antara Israel dan Iran bahwa akan ada gencatan senjata lengkap dan total (sekitar 6 jam dari sekarang, ketika Israel dan Iran telah mereda dan menyelesaikan misi terakhir mereka yang sedang berlangsung!), selama 12 jam, di mana pada saat itu Perang akan dianggap berakhir," ucap Trump melalui akun media sosial pribadinya, dikutip pada Selasa (24/6/2025).
Lebih lanjut, Trump menambahkan bahwa dimulainya gencatan senjata akan berlangsung secara bertahap.
"Secara resmi, Iran akan memulai gencatan senjata dan, pada Jam ke-12, Israel akan memulai gencatan senjata dan, pada Jam ke-24, akhir resmi perang 12 hari akan disambut oleh dunia. Selama setiap gencatan senjata, pihak lain akan tetap damai dan hormat,” jelasnya.
(Muhsin/fajar)