Kesimpulan yang diambil oleh Didik sendiri adalah Amerika Serikat bisa menjadi pihak yang paling bertanggung jawab terkait hal ini.
Dimana menurutnya, ada indikasi kesegajaan dengan menyerang fasilitas nuklir Iran dengan berbagai dampak besar yang kemungkinan akan ditimbulkan.
“Dlm praktiknya, atribusi tanggung jawab bisa dipolitisasi. AS bs menolak tanggung jawab dg klaim bhw serangan diperlukan u/ mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir,” terangnya.
“Menurut pandangan Saya, secara hukum, AS bisa mjd pihak yg paling bertanggung jawab akibat serangannya thd fasilitas nuklir Iran, krn diindikasikan dg sengaja menargetkan infrastruktur sensitif yang dpt menyebabkan konsekuensi lingkungan dan kemanusiaan yang serius. Namun, Iran juga dpt dimintai tanggung jawab jika terbukti ada kelalaian dlm pengelolaan fasilitas nuklirnya. Dlm konteks politik, penegakan tanggung jawab akan sulit krn kemungkinan veto AS di Dewan Keamanan PBB dan dinamika geopolitik kompleks yg lainnya,” pungkasnya.
(Erfyansyah/fajar)