"Kami Pemerintah Kota sangat bersyukur karena pusat pemenuhan gizi ini akan menyuplai lebih dari ribuan anak mulai dari TK hingga SMA," tuturnya.
"Ini bukan hanya soal makan bergizi, tapi tentang investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak kita," tambah Munafri.
Wali Kota menegaskan bahwa program ini tidak hanya menargetkan aspek kesehatan semata, tetapi juga mendorong perputaran roda ekonomi masyarakat.
Belanja bahan pangan untuk dapur-dapur SPPG, menurutnya, akan melibatkan pedagang lokal dan pasar-pasar rakyat di Makassar.
"SPPG ini juga bagian dari strategi kita dalam menjaga ketahanan pangan dan menekan angka stunting. Ini adalah langkah konkret, bukan sekadar wacana," jelasnya.
Tak hanya fokus pada gizi, Pemkot Makassar juga siap mendukung dari aspek lingkungan. Munafri menyampaikan kesiapannya membantu pengelolaan limbah dan sampah yang dihasilkan dari dapur SPPG.
"Kami tahu Makassar sedang menghadapi darurat sampah. Maka kami ingin berkontribusi langsung dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh dapur SPPG. Ini bagian dari tanggung jawab bersama," ujar Munafri.
Di akhir sambutannya, Munafri menyampaikan apresiasi kepada jajaran Polrestabes dan semua pihak yang terlibat dalam pembangunan SPPG.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program-program strategis Kota Makassar ke depan.
"Kami, Pemerintah Kota Makassar, akan terus memperkuat koordinasi dan kolaborasi lintas lembaga. Hanya dengan cara itu, kita bisa menyelesaikan berbagai tantangan dari gizi, pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan," pungkasnya.