PDIP Tak Ingin Jadi Koalisi Maupun Oposisi, Rocky Gerung Puji Langkah Cerdik Megawati

  • Bagikan
Pertemuan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Teuku Umar, Menteng, Jakarta,beberapa tahun lalu. (dok JawaPos.com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa pihaknya tak menjadi oposisi juga memutuskan untuk tidak bergabung dengan koalisi pemerintahan.

Pengamat Politik, Rocky Gerung menyebut dengan langkah ini membuktikan bahwa Megawati sangat mengerti politik.

“Karena dia bukan sekadar dihasilkan dalam kongres tapi dia adalah bagian dari sejarah Republik ini,” tutur Rocky dalam kanal YouTube-nya, Jumat, (8/8/2025).

Menurutnya, Soekarnoisme tidak mungkin hilang dari geneologi pikiran politik Megawati.

“Megawati mengerti bahwa ada akar sejarah, akar batiniah melekat pada dirinya. Jadi kalau mau dibilang PDIP partai ideologis, dengan sendirinya dia menjadi ideologis, karena Soekarnoisme, Marhaneisme,” tuturnya.

Dikatakan bahwa ketaatan dan kekukuhan kader PDIP pada pemikiran itu. Sehingga tidak mungkin suatu partai yang ideologis itu masuk dalam transaksi yang sangat pragmatis.

“Itu yang menjelaskan bahwa kenapa Bu Mega menganggap dia tidak perlu masuk dalam kekuasaan. Karena nanti ada transaksi disitu,” ujarnya.

Lebih lanjut kata Rocky, Megawati juga tidak ingin menjadi oposisi karena oposisi artinya berupaya untuk menggerogoti pemerintah. Apalagi ada relasi historis juga antara Megawati dengan Prabowo.

“Jadi Bu Mega secara ideologis menjadikan PDIP sebagai partai kader yang dituntun pikiran final yaitu ajaran Bung Karno. Dan yang kedua relasi yang unik antara Bu Mega dengan Pak Prabowo,” jelasnya.

Keduanya menjadi pasangan yang mencalonkan diri sebagai Presiden dan Wakil Presiden di 2009. Dan terus menerus ada komunikasi yang intens. Karena dua-duanya berproses pada kepentingan republik, konstitusi, dan demokrasi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan