Tom Lembong Blak-blakan: Kaget Nggak Kaget, Ini Risiko Politik

  • Bagikan
Anies Baswedan dan Tom Lembong

"Tidak didampingi pengacara saat itu karena memang merasa tidak ada masalah. Saya berpikir dihadirkan untuk sebagai saksi menceritakan fakta-fakta sembilan tahun lalu," bebernya.

"Curiga, ada feeling pasti ada risiko bui, diciduk. Cuma kan kita berprasangka baik yah. Jadi ke sana nda bawa siapa-siapa," tambahnya.

Setelah berbagai prosedur selesai, lanjut Tom, ia dipakaikan rompi tahanan Kejagung kemudian tangannya diborgol.

"Di kepala saya cuma dua pilihan, nangis atau senyum. Entah mengapa pilihan yang terlihat yah senyum dan saya pernah menyampaikan kepada istri, apapun yang terjadi selalu harus bersinar, terus adem, jadi saya tahu bahwa dalam perkara lain mungkin tersangka senyum bisa muncul reaksi negatif dari publik," tandasnya.

Tom bilang, pilihan mendadak muncul di kepalanya adalah dengan tersenyum saat dirinya ditampilkan di depan awak media.

"Tapi sekali lagi entah kenapa itu yang jadi pilihan, ketika diantar ke tahanan Kejaksaan Negeri, tempatnya kecil yah, di  TB Simatang, hanya delapan kamar kapasitas 14 orang. Beda sekali di lapas Cipinang di mana saya menghabiskan Minggu terakhir yah, ada 4 ribu tahanan," kuncinya. (Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan