Kasus Skimming, Uang Rp80 Juta Nasabah di Bank Raib

Menurut Pieter, di era digital banyak masyarakat yang kurang hati-hati menjaga kerahasiaan data-data. Karena itu, potensi pencurian uang nasabah sangat besar sekali terjadi.
Pieter memuji BRI yang merespon cepat akan bertanggung jawab atas kehilangan puluhan juta nasabahnya. “Saya kira BRI sudah melakukan langkah yang benar dengan mengganti uang tersebut. Langkah BRI ini adalah wujud tanggungjawab bank dan akan berpengaruh positif terhadap kepercayaan nasabah kepada bank,” ucap dia.
Agar tidak terjadi kasus serupa, Pieter mengingatkan kepada nasabah selalu meningkatkan kewaspadaan. “Bank harus terus mengawasi semua fasilitas ATMnya, dan nasabah juga hendaknya berhati-hati ketika melakukan transaksi di ATM atau di tempat-tempat yang terbuka,” pesan Pieter.
Senada dengan Pieter, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda mengatakan, bahwa kasus skimming bisa dicegah oleh perbankan dengan kartu ATM berteknologi magnetic stripe.
“Jadi data-data di kartu tidak gampang diduplikat. Harus ada penggantian kartu ke teknologi cip jika kejadian skimming ini tidak terulang,” ujar Huda kepada Fajar Indonesia Network (FIN), Kamis (5/9).
Sebelumnya, kasus serupa terjadi di Kediri, Jawa Timur. Puluhan nasabah BRI dikejutkan dengan raibnya saldo rekening mereka secara misterius. Jumlah uang tabungan yang hilang bervariasi antara Rp500 ribu, Rp4 juta, bahkan mencapai Rp10 juta.
(din/fin)