Prof. Dwia juga mengingatkan agar Haerul tidak terlena dengan popularitas yang saat ini diraihnya. Apa yang dilakukan telah memberi inspirasi bagi Indonesia, dan ini adalah momentum.
“Jadikan momentum ini untuk melanjutkan kerja dan karya. Jangan terlena, karena popularitas seperti ini sifatnya sementara. Ada masanya publik akan merasa bosan dengan pemberitaan yang itu-itu saja,” kata Prof. Dwia.
Pihak-pihak yang hadir kemudian berdiskusi dengan Haerul mengenai apa yang akan dia lakukan ke depan. Menurut rencana, dalam waktu satu dua minggu mendatang, Haerul akan memenuhi berbagai undangan yang saat ini membanjir, baik dari instansi, pejabat, maupun media massa.
“Pak Bupati Pinrang memberi arahan, penuhi dulu semua undangan. Setelah itu kembali ke Pinrang dan kita duduk bersama semua pihak terkait. Pemda, Angkatan Udara, dan kampus, kita bahas bersama apa yang perlu kita lakukan untuk mendukung agar Haerul dapat terus bekerja dan berkarya,” kata Lurah Pallameang, Asdar.
Prof. Dwia mengatakan Unhas dengan kompetensi yang dimiliki akan memberi dukungan semaksimal mungkin. Apalagi Unhas memiliki Center of Technology yang memiliki laboratorium aerodinamika yang cukup canggih. Juga dosen-dosen yang ahli dalam bidang ini cukup memadai.
“Intinya, Haerul ini perlu kita dampingi. Dia nanti akan kembali ke bengkelnya, bekerja dan berkarya sebagaimana layaknya Haerul selama ini. Namun kita akan siapkan tenaga ahli yang akan membantunya sebagai pendamping, sehingga apa yang ia kerjakan memiliki basis ilmiah,” kata Prof. Dwia.