FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Dua Literat muda pengelola Pustaka Jeruji Indonesia (KaJI) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Maros, yang kini telah menjadi Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Melinda Malik dan Andi Pada Sajati Tenri Sessu menyerahkan buku kepada Ketua Komisi X DPR-RI Syaiful Huda di arena Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bidang Perpustakaan yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) yang berlangsung 24-27 Pebruari di Hotel Bidakara Jakarta.
Penyerahan buku didampingi Ketua Pustaka Bergerak Indonesia (PBI) Nirwan Ahmad Arsuka dan Salahuddin Alam dari Yayasan Kerja Bersama untuk Semesta (YAKABUS) disaksikan Pejabat Eselon I Perpusnas.
Buku berjudul "Biarkan Saja Metronom Itu" merupakan Kumpulan Puisi, Cerpen dan Esai hasil sayembara antar Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) se-Indonesia, dalam rangka Hari Bakti Pemasyarakatan ke-55 tahun 2019, yang diselenggarakan oleh Pustaka Jeruji Indinesia, bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) didukung Perpusnas, Kelompok Kompas Gramedia (KKG), PBI dan Yakabus.
"Kita semua perlu mengapresiasi karya yang luar biasa ini. Kebaikan yang patut ditiru karena lahir dari proses sayembara antar Warga Binaan Pemasyarakatan," tutur Syaiful Huda, Ketua Komisi X saat menerima buku tersebut.
Sembari menitipkan salam hangat kepada Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Selatan, seluruh Kalapas yang terlibat dalam proses ini hingga sekarang jadi LPKA Maros. "Salam juga buat Warga Binaan agar senantiasa tetap berkarya meskipun di ruang terbatas," pungkas politisi PKB ini.
Selain kepada Ketua Komisi X DPR RI, buku yang sama juga diserahkan kepada Kepala Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Kementerian Pertanian RI, Retno Sri Hartati Mulyandari dan Condrad Hendrarto Staf Ahli Bidang Pengembangan Wilayah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dan juga kepada Joko Santoso Deputi Kepala Perpusnas.
Bahkan Joko mengungkapkan kekagumannya saat menghadiri Temu Literasi se-Sulawesi Selatan dan sulawesi Barat pada Pebruari 2018. "Waktu itu saya hadir ke Lapas Maros mendampingi Pak Kepala Perpusnas yang dihadiri Mas Arswendo (alm), ketika diskusi tentang Literasi yang dikaitkan dengan Remisi. Mudah-mudahan bisa terwujud ya," ungkapnya memotivasi dan menitip harapan terwujudnya "Remisi Literasi".
"Aktivitas KaJi pada LPKA Maros layak diapresiasi. Sebagai bagian dari jaringan Pustaka Bergerak Indonesia (PBI), meski dengan sumberdaya dan gerak terbatas namun dapat berbicara di kancah nasional yang lebih luas" tutur Nirwan Ahmad Arsuka Ketua PBI.
Sebagaimana diketahui Soft launching KaJI dilakukan oleh Najwa Shihab Duta Baca Indonesia bersama Direktur IT Ditjenpas Aman Ryadi dan Kepala Lapas Maros Warsianto pada 16 Oktober 2017, dan diresmikan secara nasional oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) pada puncak peringatan Hari Bakti Dharma Karya Dhika 30 Oktober 2017 di halaman Kementerian Hukum dan HAM di kawasan Kuningan Jakarta Selatan.
Sementara itu, Salahuddin Alam sang inisiator Pustaka Jeruji Indonesia sekaligus Pengurus Yakabus mengungkapkan, eksistensi Pustaka Jeruji Indonesia Lapas Maros semakin diakui. "Alhamdulillah Pustaka Jeruni diundang di Rakornas Perpustakaan, ini merupakan pengakuan akan eksistensi Pustaka Jeruji," tuturnya sumringah.
"Kita semua wajib menjaga keberlangsungan Pustaka Jeruji dengan menciptakan Kader Pustaka baik dari unsur Petugas Pemasyarakatan maupun dari unsur WBP," ungkap Alam sapaan akrabnya.
Alam yang telah meninggalkan Lapas Maros sejak November 2019 mengungkapkan harapan dan cita-citanya. "Kami berencana akan menggandeng Aksara Maya untuk mewujudkan Pustaka Digital pertama di dalam Lapas dan kita akan minta izin Ibu Dirjenpas untuk pilot program di Pustaka Jeruji Indonesia di Lapas Maros," tuturnya.
"Kami yakin Ibu Dirjen maupun Komisi terkait di DPR RI akan mensupport Pustaka Digital di dalam Lapas," pungkasnya. (*/fajar)