Mendengar kabar yang beredar soal penundaan kenaikan pangkat ini, salah seorang Nakes yang enggan disebutkan identitasnya mengaku tidak terima. Pasalnya, penilaian kinerja harusnya profesional.
"Direktur pemegang kuasa, bisa jadi DP3 untuk sasaran kerja pegawai (SKP). Kalau kurang itu tidak bisa naik pangkat. Tetapi, kepala dinas dukung kami berjuang, namun harus siap terima konsekuensinya. Kami bilang siap terima konsekuensi," katanya.
Mereka juga tidak terima soal alasan pemberhentian karena butuh istirahat. Bahkan mereka mengaku difitnah telah mengajukan sendiri pemberhentian dengan alasan mengada-ada. Dia menilai perilaku yang ditunjukkan oleh Direktur RSUD Regional Sulbar, dr Indahwati Nursyamsi sangatlah tidak profesional.
"Soal kenaikan pangkat seharusnya tidak ada hubungannya dengan kami pertanyakan insentif. Bahkan kami katanya yang minta keluar, dengan alasan masing-masing. Padahal tidak pernah. Ada juga yang bilang ke sesama nakes yang dikeluarkan orang bermasalah. Masalah apa, tidak ada," katanya.(rul/lin/fajar)