Sketsa wajah ini diharapkan menjadi satu langkah besar guna mengungkap identitas pelaku. Mengingat, kata Lailah, saat ini polisi telah mengantongi beberapa identitas yang diduga sebagai pelaku. Sehingga, pencarian bisa lebih mengerucut dengan adanya sketsa wajah ini. ’’Kita harus memastikan dan harus yakin siapa pelakunya yang tepat dan sesuai. Jangan sampai nanti kita salah sasaran dan target. Jadi, kita harus benar-benar hati-hati,’’ ungkapnya.
Sementara itu, menurut Lailah, korban luka yang sempat menjalani rawat inap di RSUD RA Basoeni Gedeg sudah mulai pulih. Saat ini, Tatik, 48, warga Dusun Kwangen, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, telah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan di rumahnya.
Sebelumnya, insiden berdarah terjadi di panti pijat Berkah Jalan Raya Mlirip, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Kamis siang (4/2) sekitar pukul 11.00. Seorang tukang pijit, Santi, 40, asal Kecamatan Loceret, Kabupaten Nganjuk, tewas di tempat. Sedangkan, Tatik, 48, warga Dusun Kwangen, Desa Sidorejo, Kecamatan Jetis, yang saat itu sedang mengantarkan makanan ke lokasi tersebut turut menjadi korban.
Dia dibacok pelaku hingga mengalami luka berat di telinga kiri. Dalam peristiwa ini pelaku menghabisi nyawa korban dengan sebilah golok.
Sebelumnya, korban sempat memijit pelaku selama 15 menit. Ketika itu, Tatik yang hendak mengantarkan makanan diminta menunggu di ruang tunggu. Pasalnya, dia masih melayani tamu alias pelaku. Namun, dari dalam bilik kamar tiba-tiba terdengar suara gaduh.