Geram Ulah KKB, Bupati Puncak: Kalau Mau Perang dengan TNI-Polri, Kami Siapkan Lapangan

  • Bagikan
Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat atau dikenal sebagai OPM (Istimewa)

“Perang suku juga termasuk salah satu faktor yang membuat orang-orang berkumpul dan berdatangan. Ini menimbulkan banyaknya kelompok – kelompok yang masuk dan terjadilah hal – hal yang mendatangkan KKB yang mengakibat kejadian sekarang terjadi,” ungkap Willem.

“Masalah yang sekarang terjadi ini, saya tidak mengerti. Karena kalau perang suku, kita tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang harus dilakukan. Tetapi kalau kejadian sekarang saya tidak mengerti keinginan atau maksudnya apa,” sambungnya.

Willem menambahkan, kejadian yang biasa dilakukan oleh KKB hanya perampasan senjata dan penembakan anggota atau penyerangan Pos TNI-Polri. Tetapi sekarang, penembakan terhadap guru, tukang ojek dan pembakaran sekolah. Bahkan pembunuhan masyarakat asli juga terjadi.

“Saya bingung sekali dengan kegiatan yang dilakukan sekarang oleh kelompok – kelompok ini,” sesalnya.

Bupati menyesalkan seringnya terjadi pembunuhan tukang ojek, warga non Papua, anggota TNI-Polri dan saat ini mereka membunuh masyarakatnya sendiri.

“Kita cari tahu apa yang mereka inginkan sebenarnya. Kalau mau perang, kami siapkan lapangan perang. Biar kita masyarakat undur dan kalian berperang melawan TNI-Polri. Itu baru laki-laki. Jangan membuat masyarakat jadi takut atau jadi korban,” tegasnya.

Terkait pembunuhan masyarakat asli, Bupati Willem Wandik mengutuk tindakan tersebut. “Ini membuat saya takut. Karena ini sudah sangat-sangat tidak benar. Apabila ada orang di balik kejadian ini yang membuat atau memerintahkan untuk membunuh anak ini, saya kutuk dengan tanah ini. Saya kutuk kalian semua kelompok ini,” ucapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan