Pada perdagangan Selasa (4/1), indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di level 6.695,37. Menguat 30,06 poin atau 0,45 persen. Seharian, indeks saham Indonesia itu bergerak di zona hijau.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, kebijakan suku bunga acuan bank sentral tahun depan akan mengacu pada tanda-tanda kenaikan inflasi. Setidaknya sampai kuartal III 2022. Meski demikian, BI akan terus memantau perkembangan inflasi setiap pekan dan bulan. Pada akhir tahun ini, inflasi di level 0,57 persen month-to-month (MtM).
Lulusan Iowa State University itu memastikan bahwa kebijakan makroprudensial BI tetap berlanjut. Misalnya, pembebasan PPn sektor otomotif dan pelonggaran aturan loan-to-value (LTV) ratio atau penurunan uang muka kredit perumahan. Sejalan dengan pembukaan sektor ekonomi, pemulihan korporasi, dan pemberian insentif pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Pembukaan sektor prioritas itu menjadi fokus utama BI. “Kalau ada yang bisa saya longgarkan, saya longgarkan lagi. Yang sudah longgar akan tetap dipertahankan longgar pada 2022. Bahkan, kemungkinan 2023 tetap akan longgar kebijakan makroprudensial, sampai kemudian kami melihat pertumbuhan kredit cukup tinggi,” bebernya.
Perry meyakini, tren penguatan ekonomi domestik maupun global bakal berlanjut tahun ini. Proyeksinya, ekonomi global akan tumbuh 5,7 persen sepanjang tahun dan mencapai 4,4 persen. Sedangkan ekonomi nasional berada di kisaran 3,2 hingga 4 persen sepanjang 2021 dan akan meningkat sekitar 4,7 sampai 5,5 persen pada 2022. (jpg/fajar)