FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono disinyalir bakal menjadi Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.
Hal ini setelah adanya pertemuan antara Yudo Margono dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, Senin (21/11) lalu.
“Makna interaksi simbolik jika ada pertemuan Mensesneg Pratikno dengan tiga kepala staf angkatan. Siapa di antara ketiga kepala staf angkatan yang bertemu Mensesneg, itulah dia calon Panglima TNI,” kata Analis komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting, Rabu (23/11).
Sebab pertemuan serupa juga sempat dilakukan saat Jenderal Andika Perkasa masih menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD). Pertemuan Mensesneg dengan calon Panglima TNI dalam ilmu komunikasi, sejalan dengan teori interaksi simbolik.
“Teori yang memiliki asumsi manusia membentuk makna melalui proses komunikasi. Teori interaksi simbolik berfokus pada pentingnya konsep diri dan persepsi yang dimiliki individu berdasarkan interaksi dengan individu lain,” papar Ginting.
Polemik soal calon Panglima TNI ini, sekaligus akan mengakhiri penantian matra laut yang selama delapan tahun masa kepresiden Jokowi belum pernah diberikan kesempatan menjadi Panglima TNI. Sebab pada periode pertama Pemerintahan Jokowi, mempercayakan jabatan Panglima TNI kepada Jenderal Gatot Nurmantyo selama sekitar tiga tahun, kemudian Marsekal Hadi Tjahjanto selama sekitar empat tahun, dan Jenderal Andika Perkasa selama satu tahun.