Ia menyebut, dalm dua tahun terakhir pihaknya sudah melakukan penindakan kepada pegawai pegawai yang tidak disiplin. “Perbaikan pelayanan menjadi langkah kami yang harus kami lakukan dan kalau ada pegawai yang enggak konsisten kita hukum, kita punish, kita konsisten aja,” tutur Askolani.
Diberitakan sebelumnya, Alissa Wahid menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan dengan petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Ia mengatakan bahwa kopernya sempat diacak-acak oleh petugas. Tak hanya sampai di situ, dirinya pun disangka sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Curhatan ini Alissa sampaikan, setelah akun Twitter bernama @kurawa mengunggah cuitan dengan tanggapan layar seorang wanita yang membawa piala lomba nyanyi di Jepang ditagih Rp 4 juta.
“Maaf nyamber. Suatu ketika saya pulang dari konferensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yang di dalam itu,” cuit Alissa.
Kemudian terjadilah komunikasi antara Alissa dan petugas yang mempertanyakan: “Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa aja? Buka kopernya,” tulis Alissa.
Lebih lanjut, petugas itu juga mempertanyakan apakah Alissa sering bepergian ke luar negeri sambil membuka isi paspornya. “Ya. Bisa lihat di paspor, mbak,” ucap Alissa. Kemudian petugas itu bertanya lagi: “Kok sering ke luar. Kerja apa?” Alissa menjawab LSM (lembaga swadaya masyarakat).
Kemudian, petugas menengok dirinya dengan tampang agak kecut, lalu mengembalikan paspor. “Silakan,” kata Alissa meniru petugas. Lalu, Alissa langsung membereskan koper yang sudah diacak-acak oleh petugas tersebut. (jpg/fajar)