Awal Mula Nathso
Founder Nathso, Helen Nathalia menerangkan jika nama awal produknya adalah Guva. Helen sebelumnya aktif di usaha perawatan spa pasca melahirkan. Namun, sayangnya saat pandemi melanda, tempat usahanya harus di tutup.
Sebagai orang Jawa yang kental dengan tradisi minum jamu setelah melahirkan, dirinya juga memberikan jamu kepada para pelanggan sebagai bagian dari perawatan.
Tetapi, meski tempat perawatannya tidak beroperasi, masih banyak orang yang tertarik untuk mengonsumsi jamu miliknya. Dan mereka pun merasakan manfaat luar biasa setelah mengonsumsinya setiap hari. Seperti masa nifasnya lebih pendek dan produksi ASI juga semakin lancar.
Awalnya Helen mengaku tidak ingin menjual jamu yang sering dikonsumsinya. Bukan tanpa alasan saat itu jamunya masih dalam bentuk cair sehingga tidak bisa tahan lama. Dirinya pun sempat ragu untuk menjual jamu miliknya. Namun, dengan banyaknya permintaan pelanggannya dia akhirnya mulai menjual jamu miliknya.
"Banyak yang nanya, gimana cara belinya? Karena dia merasa butuh jamu ini. Yah udah deh dijual aja. Waktu itu satu botol yang seliter itu dijual Rp. 15.000," katanya saat ditemui di The Saigon Eat and Drink Folk pada Rabu (10/5/2023).
Kemudian banyak customernya dari luar daerah juga tertarik untuk membeli jamu tersebut. Tetapi dengan produk jamu yang masih cair dan tanpa pengawet tentu hal itu membuat produk tidak bisa tahan lama. Apalagi harus menempuh perjalanan yang cukup jauh.
Metode ini dipertahankan beberapa tahun, hingga akhirnya Helen memutuskan untuk membuat terobosan baru untuk mencoba membuat jamu dengan cara dikeringkan lalu di buat dalam bentuk kapsul.