“Tentunya koordinasi juga dengan Forkopimda dan Satgas Pangan terkait kegiatan ini,” kata Arsjad, Rabu (4/10) di Kantor Dinas Ketahanan Pangan.
Menurutnya, salah satu kewajiban pemerintah kepada masyarakat adalah menjaga stabilitas pasokan, dan harga pangan pokok strategis termasuk mewujudkan keterjangkauan pangan kepada masyarakat.
“Kondisi beberapa bulan terakhir, terjadi kenaikan harga bahan pangan pokok strategis yang mempengaruhi daya beli masyarakat, sehingga mengurangi keterjangkauan masyarakat terhadap pangan pokok strategis, yang tetap harus dipenuhi agar dapat hidup sehat dan produktif,” ujar Arsjad.
Untuk itu, Arsjad menyatakan salah satu agar masyarakat dapat menjangkau pangan ini yaitu dengan Gerakan Pangan Murah, dan untuk kegiatan ini difokuskan di delapan daerah.
“Kami harapkan daerah lain, dapat melaksanakan GPM ini sebagai salah satu cara menjaga pasokan serta pengendalian inflasi,” paparnya.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin mengapresiasi atas pencapaian kondisi perekonomian saat ini di Sulsel, dimana inflasi mengalami penurunan sejak dua tahun terakhir.
"Alhamdulillah, inflasi kita turun dari 3,53 per Agustus menjadi 2,33 untuk bulan September," kata Bahtiar, Selasa, (3/10).
Menurut Bahtiar beberapa arahan diberikan termasuk dalam mengadakan operasi pasar, dengan mendatangi langsung pasar-pasar untuk mengetahui kondisi di lapangan langsung, dan terakhir meninjau langsung Gedung Bulog.
"Alhamdulillah sejak ditugaskan menjadi gubernur, langsung gerak cepat untuk membentuk tim inflasi. Dan Alhamdulillah dua minggu ini tim kita untuk penanganan inflasi sudah terkonsolidasi pelan-pelan dengan baik, termasuk di tingkat kabupaten kota," ungkap Bahtiar.