Diberitakan sebelumnya, Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi meminta pemerintah membatalkan pembagian rice cooker gratis.
Fahmy bahkan menyebut, pembagian alat memasak nasi itu merupakan bagi-bagi “cuan” berkedok berbagi alat masak.
Penggunaan rice cooker untuk menggantikan LPG 3 Kg dan mendorong penggunaan energi bersih tidak akan tercapai.
Ia menilai alat masak nasi berbasis listrik adalah bagian energi bersih namun kontribusi terhadap pengurangan emosi karbon hampir tidak berdampak karena kecilnya kapasitas.
Bahkan penggunaan sumber daya dari listrik dihasilkan dari pembangkit listrik yang bahan bakarnya adalah batu bara atau energi kotor.
“Dengan demikian, program pembagian rice cooker tidak efektif sama sekali dalam menggantikan LPG 3 Kg,” ucap Fahmi
“Berhubung kedua tujuan itu mustahil dicapai, jangan-jangan tujuan pembagian rice cooker gratis hanya untuk membagikan cuan kepada perusahaan yang ditunjuk untuk pengadaan dan pembagian rice cooker gratis," katanya lagi.
Rice Cooker gratis akan dibagikan November Mendatang
Direktur Jendral Ketenagalistrikan (Dirjen Gatrik) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jsman Parada Hutajulu menyebut pengiriman alat masak nasi gratis akan dikirim pada bulan November mendatang.
“Pengiriman (rice cooker) ke masyarakat dilakukan November," kata Jisman saat dihubungi JawaPos.com, Senin (9/10). (jpg/fajar)