Konflik Golkar Untungkan Partai Lain, TP Tegaskan Kader Solid

  • Bagikan
Perseteruan Nurdin Halid dan Taufan Pawe

Hanya saja, Sukri menilai gesekan ini menjadi hal wajar. Terlebih lagi, ikatan emosional antara NH dan TP tidak harmonis, meskipun keduanya sama-sama tokoh senior Golkar.

”Jadi gesekan ini wajar, apalagi dua tokoh ini belakangan dikabarkan tidak harmonis dan belum mereda. Tetapi TP tentu akan berjuang membuktikan bahwa dia pantas,” jelasnya.

Akan tetapi, sistem partai selalu vertikal. Dalam hal ini, NH punya posisi strategis sebagai waketum. Hubungan tidak harmonis ini memperjelas sinyal bahwa NH tidak setuju kalau TP maju bertarung di Pilgub Sulsel.

”TP hanya tinggal membuktikan ke pusat dan memperlihatkan daya tawarnya di masyarakat, termasuk menggaet parpol koalisi,” ungkapnya.

Namun dalam kondisi sekarang, setelah NH menyarankan TP tinggal di Senayan saja, tentu akan mendapat tanggapan dari TP. Apalagi, TP bukan tokoh kemarin sore. Dia dinilai mahir bisa berhitung dan mengukur kemampuannya sendiri.

”Bagi saya ini hanya berbalas pantun saja. Dua politisi senior Golkar ini faham betul dengan mekanisme partai. Dalam tanda petik, DPP pada akhirnya akan mempertimbangkan siapa tokoh yang menjanjikan dan paling layak
dijual ke koalisi,” kata dia.

Banyak Pilihan

Sementara dosen politik Unhas Endang Sari, menilai gesekan di internal Golkar justru mengindikasikan nilai tawarnya yang tinggi.

Sebab, kondisi tersebut menegaskan bahwa Golkar punya banyak figur potensial. Sehingga, posisi Golkar tidak identik dengan satu atau dua figur saja.

"Ini nilai plus, Golkar menempatkan diri sebagai partai yang punya nilai tawar tinggi. Partai lain jelas memberi perhatian serius terhadap Golkar, karena tidak ada figur yang bisa mengklain bahwa dia adalah representase Golkar,” jelasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan