FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial Nicho Silalahi kembali mengkritisi isu seputar keaslian ijazah mantan Presiden Jokowi yang belakangan kembali ramai dibahas di platform X.
Kritik itu muncul setelah sebuah akun bernama Dian Sandi Utama mengunggah foto yang diduga sebagai ijazah asli Jokowi.
Dalam responsnya, Nicho menyebut bahwa apabila dokumen tersebut benar adanya, maka perlu dipertanyakan bagaimana akun tersebut bisa mengakses dan mempublikasikannya.
“Wahai UGM Yogyakarta, kalau si Dian Sandi Utama ini benar mem-posting ijazah asli Pak Jokowi, jangan-jangan dia pelakunya?," ujar Nicho (13/4/2025).
"Segera laporkan ke polisi biar Kapolri Pak Listyo Sigit bisa perintahkan anak buahnya tangkap si pencuri ijazah,” tambahnya.
Ia bahkan menyindir situasi tersebut sebagai kesempatan untuk mencari kambing hitam, menyindir pihak yang mencoba membalikkan logika publik seolah-olah masyarakat tidak memahami akar permasalahan.
“Jangan anggap rakyat bodoh. Kenapa UGM yang sibuk mengklarifikasi soal hilangnya ijazah Jokowi?” tukasnya.
Nicho juga mengutip nasihat dari ayahnya soal bahaya kebohongan.
"Sekali berbohong, maka akan muncul berjuta kebohongan lain untuk menutupinya,” Nicho menuturkan.
Terakhir, Nicho mendesak Presiden Jokowi agar segera melaporkan persoalan ini ke pihak berwenang agar proses pembuktian bisa dilakukan di pengadilan secara transparan.
“Segera buat laporan agar bisa dibuktikan di pengadilan. Biar rakyat tahu, ijazah itu asli atau tidak,” kuncinya.
Sebelumnya, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahean, turut menyoroti polemik seputar keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Jokowi.
Ia menilai, isu tersebut seharusnya tidak perlu berlarut-larut jika disikapi secara terbuka.
Apalagi, baru-baru ini mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar menantang Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mengungkap data Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi.
"Polemik soal ijazah Jokowi ini kan sebetulnya hal mudah diselesaikan. Mengapa ini berlarut-larut, bertahun-tahun tidak tuntas?," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Kamis (10/4/2025).
Dikatakan Ferdinand, penyelesaian mengenai isu keaslian ijazah Jokowi sangat mudah jika ada keinginan untuk mengakhiri.
"Tidak perlu harus si A membantah, teman inilah, inilah, semuanya kan membuat semakin membuat kontroversi di tengah publik," lanjutnya.
Ferdinand mengatakan bahwa apa yang dilakukan Rismon Sianipar merupakan bagian dari mencari kebenaran atas apa yang selama ini diperdebatkan.
"Karena bagaimanapun Jokowi pernah menjadi Presiden Indonesia 10 tahun. Artinya, syarat legal dia menjadi Presiden itukan dipertanyakan publik sekarang soal ijazahnya dan juga penggunaan gelar," sebutnya.
Ditekankan Ferdinand, jika saja Jokowi menggunakan gelar yang tidak sesuai dengan ijazahnya, maka ia telah melakukan tindak pidana.
"Karena kalau penggunaan gelar tidak sesuai dengan ijazah, kan itu pidana sebetulnya. Kalau memang dia tidak insinyur tapi menggunakan insinyur, itu pidana," tegasnya.
(Muhsin/fajar)