Keuangan sosial syariah dinilai sangat potensial dalam mendorong distribusi ekonomi yang lebih adil dan memperkuat ketahanan masyarakat miskin terhadap guncangan ekonomi.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang juga hadir dalam konferensi ini, menegaskan bahwa kepemimpinan yang etis dan inklusif adalah kunci untuk memajukan ekonomi syariah sebagai bagian dari pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Ekonomi syariah, jika dikembangkan dengan tepat, memiliki potensi besar dalam menyelesaikan persoalan-persoalan struktural seperti kemiskinan dan ketimpangan sosial,” ujar Nasaruddin.
Forum IFESDC 2025 juga menjadi panggung bagi Indonesia untuk menegaskan perannya dalam mendorong arsitektur ekonomi global yang lebih adil dan inklusif.
Ekonomi syariah, ditegaskan Sri Mulyani, bukan sekadar alternatif, melainkan bagian integral dari solusi jangka panjang yang dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan keadilan dan pemerataan ekonomi global. (Wahyuni/Fajar)