PTDI Optimistis Pesawat N 219 Laku Keras

"Ya, ini uji coba ke 15 untuk pesawat N 219 dengan jam terbang total 17 jam," kata Tenaga Ahli PTDI, Andi
Alisjahbana.
Sebelumnya, Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro menerangkan, untuk mempercepat pemenuhan sertifikasi
laik terbang dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), pihaknya akan kemabali merilis purwarupa N219 kedua
pada akhir Februari nanti.
Rencananya, purwarupa pesawat kedua N219 Nurtanio akan digunakan untuk pengujian system test, seperti
avionic system, electrical system dan flight control. Sehingga, dua purwarupa pesawat tersebut bisa menjalani
serangkaian tes yang berbeda.
"Jadi, untuk uji terbang kita bagi menjadi dua, 50:50, tidak hanya dengan satu product development, ini untuk
mengejar target jam terbang menjadi 350 jam, jadi proses sertifikasi bisa dipercepat," katanya.
Dengan begitu, serangkaian test penerbangan ini bisa selesai sesuai target yakni pada akhir Tahun 2018.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beberapa waktu lalu baru saja mengembangkan bandara Wiriadinata
Tasikmalaya dan telah dikerjasamakan dengan TNI Angkatan Udara (AU) untuk penerbangan sipil.
Menurut Kepala Bandara Wiriadinata Cirebon, Mark Ferdinan, dengan pengembangan yang dilakukan tahun ini,
mulai dari perpanjangan runway (landasan pacu) hingga memperbesar kapasitas penumpang, diharapkan
mampu menarik lebih banyak pengguna jasa penerbangan.
Termasuk, jenis pesawat yang bisa mendarat di bandara. Ia mencontohkan, pesawat N 219 bisa memanfaatkan
penerbangan menuju Tasikmalaya. Hal ini, sekaligus guna mendukung produk buatan dalam negeri.