Rhinosinusitis yang Mirip Pilek

  • Bagikan

Dokter yang juga staf Divisi Rinologi Departemen/SMF Ilmu Kesehatan THT-KL FKUA/RSUD dr Soetomo, Surabaya, itu menilai, pada beberapa kasus, jaringan lunak di mukosa atau polip juga muncul sebagai manifestasi radang. ’’Tapi, berat radang tidak linier dengan polip. Ada yang radangnya severe (parah), tapi tidak ada polip dan sebaliknya,’’ paparnya.

Budi menuturkan, fokus pengobatan rhinosinusitis kronis adalah mengontrol gejala dan memperbaiki kondisi agar tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari. Dokter kelahiran Jombang, 9 November 1972, itu menambahkan bahwa pengobatan juga bertujuan mengontrol ukuran polip agar tidak makin besar.

Budi menegaskan, tidak semua kasus rhinosinusitis membutuhkan operasi. Tindakan tersebut baru dilakukan jika pengobatan gagal dan tidak mencapai respons. ’’Rhinosinusitis yang disebabkan kelainan struktur mutlak dioperasi karena susunan tulang tidak bisa diperbaiki dengan obat,’’ tegasnya.

Akibat Struktur Tulang Hidung Bengkok

Beauty vlogger Rachel Goddard punya pengalaman dengan rhinosinusitis. Mulanya, YouTuber dengan lebih dari 2 juta subscriber itu menyangka hanya terserang pilek biasa. Bersin-bersin, hidung berair, dan tersumbat. Namun, hal itu dirasakan untuk waktu yang lama. Bisa sampai tiga bulan.

Gejala lain kerap muncul pagi saat cuaca dingin. Rachel sering bersin-bersin. Saat berdandan, hidungnya juga kerap mengeluarkan cairan meski tak sedang pilek. Suaranya pun sering tiba-tiba terdengar sengau.

Sensasi di sekitar hidung pun berbeda dengan pilek biasa. Hidung terasa lebih penuh dan menyesakkan. ’’Kalau lagi pilek dan kepala nunduk, itu rasanya pusing banget dan sakit. Kayak ditusuk-tusuk gitu di sekitar hidung dan kepala,’’ urainya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan