Merasa ada yang tidak beres, Widi bergegas menyalakan lampu rumahnya. Dia kaget saat melihat sang istri tergeletak dalam kondisi mengenaskan di lantai ruang tengah. Yaitu, tubuh bersimbah darah dengan luka tusuk di bagian perut.
’’Rika meninggal di depan anak-anak. KR terlihat sangat shock. Saya pun lantas berteriak meminta tolong dan menanyakan penyebab kematian korban ke para tetangga kos,’’ ucapnya.
Namun, pertanyaannya tidak terjawab. Tidak ada yang mengetahui kondisi Rika dan kejadian beberapa jam sebelumnya. Warga baru mengetahui kondisi Rika yang sudah meninggal dengan kondisi tragis dari Widi.
Misalnya, yang dikatakan Muhammad Yasin. Dia menyatakan, kamar kosnya sangat dekat dengan tempat tinggal korban. Jadi, ketika ada suara teriakan atau tangisan, dia pasti mendengarnya. Sebab, ketika itu seharian dia ada di rumah dan tidak tidur.
’’Anehnya, tidak ada sedikit pun teriakan minta tolong, kesakitan karena dilukai, atau suara tangis dari anak korban. Seperti tidak terjadi sesuatu apa pun,’’ kata pria berusia 38 tahun tersebut.
Hanya, dia merasa ada yang berbeda dari sikap korban pada hari itu. Yakni, korban menutup warungnya lebih cepat. Padahal, warungnya biasanya sampai menjelang magrib. Namun, ketika itu warung tutup sebelum asar.
Kemudian, pintu rumah tertutup rapat serta lampunya padam. Dia pun mengira korban beserta kedua anaknya berada di luar. ’’Korban buka warung seperti jualan pulsa token, rokok, dan berbagai jenis camilan. Setiap hari pembeli selalu datang. Karena Jumat sore hujan mulai turun, para tetangga memutuskan masuk ke rumah masing-masing,’’ ungkapnya.