FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Sebagian besar orang Indonesia percaya kalau belum makan nasi, belum makan namanya walaupun sebelumnya sudah makan tiga lembar roti tawar sekalipun.
Nasi adalah makanan pokok di Indonesia. Warung makan atau restoran mewah sekalipun pasti menyediakan setidaknya satu menu nasi.
Nasi akan lebih nikmat disajikan dalam keadaan panas. Zaman modern tidak perlu repot-repot menghangatkan kembali nasi setiap ingin makan, ada perangkat elektronik bernama rice cooker yang akan menjadikan nasi anda panas sepanjang waktu.
Meski terbilang praktis, namun sebagian orang menganggap terlalu lama memanaskan nasi di rice cooker dapat membahayakan kesehatan hingga menyebabkan kanker. Mengerikan bukan?
Menanggapi asumsi tersebut, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari RS Metropolitan Medical Center, Raissa Edwina Djuanda menjelaskan nasi yang dihangatkan terlalu lama atau lebih dari 12 jam di rice cooker belum bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan.
Termasuk disebut dapat menyebabkan kanker. Sejauh ini, terang Dr. Raissa, penelitian terkait itu belum pernah dijajaki ahli.
"Sampai saat ini belum ada penelitian yang mengatakan nasi dipanaskan terlalu lama menyebabkan kanker," tegas Raissa kepada fajar.co.id, Selasa (12/5/2020).
Meski belum ada penelitian yang menyebut terkait resiko kesehatannya, Raissa menyarankan jika ada sisa nasi di meja makan, sebaiknya jangan ditinggal atau dipanaskan terlalu lama di rice cooker/magic com.
"Kalau nasi sisa, sebaiknya jangan ditinggal di dalam rice cooker. Sebaiknya masukkan wadah tertutup, masukkan kulkas dan boleh dipanaskan lagi maksimum satu kali saja," jelas dia lagi.
Untuk menghindari nasi terlalu lama dipanaskan di rice cooker, masaklah nasi dengan takaran secukupnya sesuai kebutuhan konsumsi kita pada hari itu agar kualitas nasi tetap terjaga dan gizinya tidak hilang.
Dr. Raissa kembali menjelaskan, ada keterkaitan erat antara penyakit diabetes dan nasi yang terus menerus dipanaskan.
Makanan yang harus dibatasi oleh penderita diabetes adalah makanan dengan indeks glikemik tinggi, dan salah satunya adalah nasi putih. Proses nilai indeks glikemik dengan cepat meningkat jika nasi terlalu lama atau terus menerus dipanaskan.
"Iya, untuk diabetes sebaiknya nasi biasa saja jangan yang panas atau hangat," pungkas dr Raissa yang pada 2019 lalu mendapatkan sertifikasi dari Harvard Medical School dalam mengikuti pelatihan tentang Obesity Medicine. (endra/fajar)