“Karena itu dia dicintai oleh begitu banyak orang. Mereka yang tahu aksi dan perbuatannya. Mereka yang melihat dengan hati, jauh melampaui sekadar kata-kata yang kini dipersoalkan melampaui batas nalar,” lanjutnya.
“Mohon tak salah mengerti. Saya bukan tak menghargai pengorbanan para dokter dan seluruh tenaga kesehatan yang telah berbilang bulan bertaruh nyawa di garda terdepan. Sebaliknya, bagi saya mereka semua pahlawan,” tegasnya.
Sandria memastikan Jerinx tak anti tenaga medis. Apalagi sampai membenci mereka.
“Ironisnya, JRX ditangkap karena memperjuangkan hak rakyat atas pelayanan medis yang tak dipersulit. JRX dibui karena memperjuangkan hak para ibu hamil agar tak ada lagi kejadian bayi meninggal karena layanan medis yang sangat dibutuhkan ibunya terhalang oleh aturan rapid test. Kami mendukung JRX karena apa yang ia suarakan benar adanya-menyelamatkan nyawa lebih penting dari segalanya dan tak boleh terkendala oleh syarat administratif yang mewajibkan rapid test sebelum layanan medis diberikan,” bebernya.
Secara jujur, Sandria mengaku sungguh sulit untuk bisa mencerna semua yang terjadi. Karena, seperti Jerinx, dirinya mencintai Indonesia dengan sepenuh hati. Indonesia yang adil, di mana hukum tak tebang pilih. Indonesia yang menjamin hak semua orang, tak peduli kaya atau miskin. “Indonesia yang merdeka, di mana keadilan tak hanya menjadi milik kelompok tertentu,” timpalnya.
“Tapi, saya tetap harus memelihara harapan dan keyakinan bahwa-atas nama keadilan-JRX akan segera dibebaskan. Menurut saya sudah lebih dari cukup waktu yang dia lewati di balik jeruji. Sebagai seorang sahabat, sudah sepantasnya saya mengharapkan yang terbaik untuknya. Karena dia orang baik. Dan saya akan katakan ini lagi dan lagi, Jerinx bukan penjahat. Saya bersaksi Jerinx orang baik. Dan orang baik tak sepantasnya dipenjara,” pungkasnya. (PojokSatu)