Cerita Mahasiswi UPH, Berkali-kali Dianiaya Mantan Pacar hingga Hidungnya Bergeser

  • Bagikan
Ilustrasi kasus penganiayaan. (ist)--

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kasus penganiayaan yang melibatkan antara mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) Karawaci Tangerang, Banten, berinisial BJ terhadap Anisa Sakinah bakal berbuntut panjang.

Diketahui, Anisa juga merupakan mahasiswi UPH. Dan, dari informasi yang dihimpun, dia merupakan mantan pacar BJ.

Setelah menjadi perbincangan hangat belakangan ini, akhirnya Anisa buka suara soal kasus penganiayaan yang menimpa dirinya.

Hal itu diakui Anisa lantaran banyaknya pihak yang meminta agar menyampaikan kronologi kejadian penganiayaan tersebut.

"Aku Anisa Sakinah mahasiswi UPH Management Business angkatan 2022, telah dianiaya oleh mahasiswa UPH Management Business angkatan 2020 yang sekarang sedang magang di tempat bekerja papahnya di Atria Puri Kembangan," ujar Anisa, dikutip fajar.co.id dari unggahan Instagram pribadinya, @annisasknh pada Sabtu (25/2/2023).

Diceritakan Anisa, penganiayaan yang dia alami sebenarnya sudah berlangsung lama, dari yang pertama kali itu pada 7 juni 2022. Hal itu kata dia berlanjut hingga pada sabtu (18/2/2023).

"Lalu yaitu verbal abuse, sebenernya aku sudah sempat melaporkan kejadian penganiayaan ini dari 22 Desember 2022. Tetapi karena pelaku memohon meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi, akhimya dengan bodohnya aku maafin dan tidak aku lanjutkan proses laporannya," lanjutnya.

Anisa berpikir, dengan dirinya memberikan maaf kepada mantan pacarnya tersebut, BJ bersedia berubah dan mengubah sikapnya.

"Penganiayaan yang keempat adalah penganiayaan yang paling parah dari sekian banyak. Pelaku menganiaya aku secara membabi buta hanya karena aku memilih turun dari mobil pelaku dan pulang ga bareng sama dia," tambahnya.

Anisa mengaku, saat itu dia diseret masuk ke dalam mobil. Dirinya ditonjok sampai hidungnya bergeser, kepalanya dihantam ke dasboard, kaca, hingga setir mobil.

"(Pelaku) jambak aku, tampar aku, seret, dan banting aku ke tanah dan yang paling parah cekik aku sambil bilang mati lo ya anjing ga pernah dengerin gue bangsat, padahal di sini aku udah kehabisan nafas dan bersyukurnya aku ga tewas di tempat," kata dia.

Tambahnya, penganiayaan terakhir pada Januari. Dia pun memberanikan diri untuk melaporkan pelaku ke pihak kampus agar diberikan tindakan tegas.

"Bersyukur pihak kampus dengan tim investigasinya usut kasus ini karena sebelumnya pelaku juga pernah menganiaya di area kampus yang lumayan cukup parah," tandasnya.

"Hingga aku akhirnya sadar dan memberanikan diri untuk bilang orang tua dan yang pastinya orang tua aku yang ngurus ini semua dari proses laporan hingga sudah naik ke PPA," ucapnya.

Suatu kesyukuran bagi Anisa, lantaran laporan yang dilakukan orangtuanya diproses dengan cepat. Bahkan, kata dia, UPH telah memproses kasus tersebut.

"Bersyukur Tuhan baik sama aku, semua prosesnya cepat dan dipermudah, dan juga sekarang dari pihak kampus serta lawyer UPH sedang memproses final step untuk kasus ini," pungkasnya.(Muhsin/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan