FAJAR.CO.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mencurigai Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun terafiliasi dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
Kecurigaan ini berbentuk adanya indikasi penggalangan dana yang dilakukan Al-Zaytun untuk membiayai aktivitas kelompok NII.
“Ada (indikasi NII). Belum sedetail itu tetapi arahnya penggalangan dananya ke arah sana (NII),” kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Senin (3/7).
Meski demikian, pria yang karib disapa Emil itu menyebutkan kalau ini baru indikasi. Ia pun meminta kepada masyarakat dan juga para ulama untuk bersikap tenang dalam menyikapi polemik Ponpes Al-Zaytun.
Adapun saat ini pemerintah sedang menyiapkan tindakan tegas terhadap pesantren tersebut. “Masyarakat tenang, forum ulama juga tenang, bahwa tindakan tegas sedang berlangsung,” ujarnya.
Sebelumnya, Ridwan Kamil mendukung rekomendasi tim investigasi kepada pemerintah pusat untuk segera membekukan dan membubarkan Ponpes Al-Zaytun. “Si pesantrenya direkomendasi memang untuk dibekukakan dan dibubarkan,” ujarnya.
Meskipun muncul rekomendasi tersebut, katanya, ribuan santri yang sudah terlanjut menempuh pendidikan di sana juga perlu dipikirkan nasibnya.
Selain itu, aset berupa lahan dengan luas ribuan hektare juga harus dipikirkan akan dialihkan ke pihak mana. “Harus secara bijak memberi solusi agar ribuan yang sudah berstatus murid di sana atau santri di sana bisa diberikan solusi pendidikan seadil-adilnya,” tuturnya.
“Jadi, penyelesaian Al-Zaytun tidak boleh mengorbankan hak pendidikan dari anak-anak Jabar yang memang sudah terlanjut bersekolah di sana,” sambungnya.