FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ribut-ribut soal wacana merenovasi Jakarta International Stadium (JIS) karena dianggap tidak sesuai standar internasional terua jadi buah bibir.
Apalagi ketidaklayakan tersebut, salah satunya rumput stadion terucap dari mulut Ahli Agronomi Rumput Qamal Mutaqin yang memeriksa langsung rumput lapangan Jakarta International Stadium (JIS) bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Qamal menyebut rumput JIS dalam kondisi yang tidak baik dan tidak sesuai dengan standar FIFA.
Belakangan Qamal justru mengaku tak mengerti soal sistem rumput hybrid yang digunakan Stadion JIS.
Hal itu diungkapkan Qamal Muttaqin saat menjadi salah satu narasumber ILC yang dipandu Karni Ilyas.
Qamal mengatakan bahwa dirinya tidak mengerti dengan sistem penanaman rumput di lapangan JIS karena hal itu berbeda dengan yang dikerjakannya di Gelora Bung Karno (GBK).
“Kami nggak mengerti. Kalau kami tidak mengerti kan tidak bisa,” ujar Qamal di acara diskusi Indonesia Lawyers Club.
Prihatin dengan pengakuan tersebut, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menyayangkan manuver dua menteri Jokowi yakni Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang sebelumnya memeriksa JIS.
“Pak Menteri Erick Thohir dan Pak Menteri PUPR Pak Basuki yang terhormat, kok Bapak percaya sama ahli rumput yang tidak paham seperti ini ?” tulis Said Didu, di akun Twitter @msaid_didu dikutip pada Selasa (11/7/2023).
Said Didu lantas menduga kuat bahwa manuver kedua bawahan Jokowi itu tak lebih dari politisasi untuk menyudutkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
“Dengan fakta ini, mohon Bapak jangan lagi ngeles bahwa Bapak tidak mempolitisir JIS untuk menjelekkan Pak Anies Baswedan,” sebut Said Didu.
Sorotan serupa juga datang dari Juru Bicara Anies Baswedan, Geisz Chalifah. Ia mempertanyakan kompetensi Qamal yang tak mengerti, tapi justru memberi evaluasi.
"Kalau tidak mengerti, bagaimana bapak bisa mengevaluasi rumput yang ada di sana (Stadion JIS). Kan bapak nggak paham, kok bisa evaluasi sih," tegas Geisz Chalifah. (*)