FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Kabar buruk kembali menimpa manajemen PSM Makassar. Ini setelah kasus utang kepada Shesie Erisoya tidak kunjung dituntaskan.
Dampaknya, pihak kreditur dalam hal ini Oya (sapaan Shesie Erisoya) menegaskan, segera menerbitkan surat pailit untuk tim berjuluk Pasukan Ramang itu. Melalui kuasa hukumnya, Faisal, Oya akan menerbitkan surat itu dalam waktu dekat.
Kata Faisal, setelah beberapa rangkaian penagihan utang hingga somasi yang dilakukan, bahkan sampai pada ultimatum terakhir yang disampaikan pada Desember 2023, manajemen PSM hanya berdalih akan menyelesaikan segala utang pada Januari 2024.
Menurut dia, Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Aksa, tidak mau merespons langsung terkait hal ini. Sadikin hanya menyampaikan kepada awak media dan kelompok suporter beberapa waktu yang lalu.
Namun jelang berakhirnya Januari 2024, tambah Faisal, manajemen PSM sama sekali tidak menanggapi hal tersebut. Bahkan tidak menunjukkan itikad baik dengan mengajukan upaya penyelesaian utang-utang kepada kreditur maupun kuasa hukumnya.
"Iya, tidak ada tanggapan apapun, baik dari direksi maupun kuasa hukum PSM. Ini jelas menunjukkan tidak adanya itikad baik dari manajemen PSM, khususnya Sadikin Aksa sebagai Direktur Utama PSM," ujarnya kepada FAJAR, Senin, 29 Januari.
Setelah ia melakukan penelusuran, PSM dianggap sedang mengalami kesulitan finansial. Sehingga, berakibat pada banyaknya utang yang tidak bisa diselesaikan oleh manajemen.
"Kami tidak tahu bagaimana cara manajemen mengatur keuangan perusahaan. Tetapi, PT Vale baru saja masuk sebagai sponsor, seperti yang diinformasikan di media beberapa waktu lalu," lanjut Faisal.
Bahkan, telah tersiar kabar bahwa PSM akan mengalami kebangkrutan. Ini dinilai sebagai bagian dampak dari pengelolaan manajemen yang buruk.
"Ya, kami akan pailitkan. Kalau tidak mampu mengelola manajemen PSM, harusnya mengundurkan diri dan melepaskan sahamnya kepada pihak yang bersedia mengurusi. Jika masih berkeras, kita akan paksa manajemen angkat kaki melalui proses kepailitan atau PKPU yang segera kami tempuh," tegasnya.
Faisal mengungkapkan, pihaknya bahkan sudah mendapatkan kreditur lain, melalui pertemuan bersama Reza Ali Ahmad, selaku eks CEO PSM Makassar. Kata dia, saat ini pihaknya sedang menjalin komunikasi dengan kreditur PSM yang lain.
"Termasuk mencari info pada pemain serta mempersiapkan kurator yang siap menangani perkara tersebut. Intinya, segera kami pailitkan. Tunggu saja kejutannya," ungkap dia.
Kondisi ini tentu bisa menghambat berbagai hal yang dilakoni PSM. Termasuk potensi tidak bisa lolos lisensi AFC, bahkan ancaman sanksi dari federasi yang menaungi, PSSI.
Terlebih lagi, Faisal sudah menyampaikan laporan kepada PSSI terkait hal ini. Surat laporan pun sudah disampaikan beberapa hari lalu, dengan salah satu tuntutan untuk tidak meloloskan tim dalam hal lisensi.
Sebelumnya, Dirut PSM Makassar Sadikin Aksa telah menegaskan bakal melunasi semua tunggakan utang yang ada. Hanya saja, dia ingin melihat secara jelas apakah utang-utang itu masuk dalam catatan atau tidak.
"Saya tegaskan, apakah memang PSM punya utang, iya. Tetapi apakah saya akan tinggal diam, tidak! Saya akan bertanggung jawab soal ini dan saya akan menyelesaikan semua utang-utang yang jelas pencatatannya. Jangan sampai ada yang datang cuma mengaku saja," terangnya.
Selain itu, Sadikin telah menjelaskan, jika sampai Januari atau saat pengajuan lisensi AFC PSM masih punya tunggakan utang, maka jelas mereka tidak akan mendapatkan lisensi tersebut.
"Karena kalau proses lisensi AFC berlangsung dan kami masih punya utang, tentu tidak akan lolos. Salah satu indikatornya kan tidak ada tunggakan," tandasnya. (wid/yuk)