FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Penceramah kenamaan asal Sulsel, Ustaz Das’ad Latif, kembali menyita perhatian publik usai menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Kota Makassar melalui unggahan Instagram Story-nya baru-baru ini.
Dalam unggahan Instagram Story pribadinya, Ustaz Das’ad mengulas sejumlah persoalan yang menurutnya mencerminkan kemunduran dalam penataan dan kenyamanan kota.
Ia menyinggung pengalaman saat baru saja tiba di kota tersebut.
“Begitu landing di bandara, sopir taksi sudah teriak-teriak. Lampu merah jadi tempat orang jualan ayat kursi, di jalan tol masih ada kendaraan dari daerah yang tidak pakai e-tol,” kata Ustaz Das'ad (13/4/2025).
Lebih lanjut, ia juga menggambarkan situasi lalu lintas yang semrawut, terutama di Jalan Pettarani, salah satu jalur utama kota Makassar.
“Masuk kota, macet mi Pettarani. Itulah kotaku, Makassar,” ucapnya.
Meski demikian, Ustaz Das’ad tetap menunjukkan rasa cintanya terhadap kota kelahirannya.
“Tapi biasa tonji lancar. Itulah kotaku, Makassar,” kuncinya.
Sebelumnya, Munafri Arifuddin menyebut, setelah resmi menjadi orang nomor satu di kota Makassar, ia langsung bertandang ke Unhas untuk mendapatkan masukan.
"Di sini gudangnya orang-orang yang cerdas, dengan segala macam yang sudah dilakukan, kami datang meminta pertolongan kepada Unhas," ujar Appi di Unhas beberapa waktu lalu.
Jebolan Unhas ini merasa optimis dengan orang-orang cerdas yang dimiliki Unhas, masalah yang ada di kota Makassar bisa diselesaikan.
"Dengan banyak kepala di sini, masa kita tidak bisa menyelesaikan masalah banjir, sampah, stunting di kota ini," imbuhnya.
Ia kemudian menarik satu contoh yang telah berjalan sejauh ini. Tim penanganan banjir yang dibentuk telah menunjukkan hasil.
"Alhamdulillah tim banjir sudah berjalan maksimal," tukasnya.
Tidak kalah menarik perhatian, Appi menyinggung soal maraknya juru parkir (Jukir) liar yang tersebar di sudut-sudut kota Makassar.
"Masa masalah ini tidak bisa dipecahkan, parkir juga, biar di ATM juga ada tukang parkir," tandasnya.
Lanjut Appi, bersama para ahli di Unhas, ia tidak hanya bicara soal penanganan banjir dan sampah. Tapi juga masalah stadion.
"Masa Ustaz Das'ad jauh-jauh ke Pare-Pare nonton bola. Tidak pernah saya datang ke Parepare nonton malam, baru tidak ada kecelakaan di jalan. Ini kan orang capek, perjalanan ratusan kilometer," terangnya.
Untuk itu, ia meyakini jika melibatkan para ahli yang ada, melakukan kajian, maka mimpi supporter PSM Makassar memiliki stadion sendiri bisa terwujud.
"Ke depan memang dibutuhkan kolaborasi yang baik, bisa saling mendukung. Itulah juga kenapa kemarin saya mau diangkat ketua IKA Unhas Hukum," tandasnya.
"Ini sangat penting, semuanya bermuara ke sini. Aktivitas kalau tidak dilandasi sesuatu yang kuat tidak akan berjalan sesuai yang diinginkan," kuncinya.
(Muhsin/fajar)