Indira menambahkan, pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang terlahir dari rahim rakyat, suka dukanya bersama rakyat dan memperjuangkan kepentingan rakyat.
Sebaliknya, pemimpin untuk Kota Makassar ke depan sifatnya tidak boleh instan, terlebih jika hanya me-nomor-duakan kepentingan rakyat.
"Janganlah melakukan cara-cara yang tidak sesuai dengan adab dan kultur kita, jujurlah kepada rakyat," tandasnya.
Indira juga memastikan bahwa oknum yang membagi-bagikan beras di lapangan itu bukan dari paslon nomor 1.
"Kami minta aparat penegak hukum tegas tidak pandang buluh, segera mengungkap siapa otak dibalik itu semua ini," ujarnya.
Pada kesempatan lain, Calon Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan "Danny" Pomanto, mengaku, masyarakat Makassar adalah pemilih cerdas, mereka telah membuktikan kecerdasannya di pemilu kotak kosong lalu.
"Apalagi kalau money politik dengan beras dan uang. Tidak mungkinlah harga diri masyarakat kita seharga itu," kuncinya. (rls)